Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengadakan Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi, Imbauan Jokowi dan Kapolri Dianggap Angin Lalu

21 Maret 2020   23:35 Diperbarui: 26 Maret 2020   16:35 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita tetapkan Kaltim KLB setelah ada warga yang positif. Kita menunjuk Dinkes Kaltim jadi jubir memberikan informasi secara berkala perkembangan virus corona yang terjadi di Kaltim," ungkap Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor di Samarinda, Kamis (19/3/2020). Seperti yang dilansir oleh Kompas.com.

Penetapan status Kondisi Luar Biasa (KLB) ini dilakukan setelah terdapat warga Kaltim yang kini positif terpapar COVID 19.

Isran Noor pun kemudian membentuk Gugus Tugas Fokus Corona yang dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur

Ia pun menegaskan  bahwa akan ada isolasi terbatas di seluruh kawasan Provinsi Kalimantan Timur.

Artinya ada penerapan social distancing atau menjaga jarak interaksi sosial seperti yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia lainnya.

Sesuai dengan himbauan Presiden Jokowi, untuk tetap berada dirumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.

Menindaklanjuti himbauan Presiden Jokowi, Kapolri Idham Aziz kemudian mengeluarkan maklumat yang salah satu isinya akan menindak tegas pihak yang membuat kegiatan dan melibatkan banyak orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang akan ditindak tegas di antaranya, pertemuan sosial, budaya, keagamaan dan aliran kepercayaan dalam bentuk seminar, lokakarya, saresehan, dan kegiatan lain yang sejenis.

Selain itu seperti yang dilansir oleh humas.polri.go id,tindakan tegas juga akan diberlakukan kepada pihak yang menyelenggarakan konser musik, pekan raya, festival, bazar,  pasar malam dan juga resepsi keluarga, seperti pernikahan.

Dilalahnya, seorang pejabat negara yang seharusnya memberi contoh agar masyarakat mengikuti aturan tersebut malah terus ngotot untuk menggelar resepsi pernikahan.

Ya, Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati tetap berniat melangsungkan resepsi pernikahan putrinya dengan mengundang ribuan orang.

Rencananya resepsi itu akan digelar di Convention Hall Sempoja Kota Samarinda. Ia menyatakan hajatan itu tak akan ditunda, karena persiapannya sudah matang.

Penyebaran virus corona yang kian masif rupanya tak menyurutkan niatnya tersebut. Ia berdalih bahwa pelaksanaan resepsi itu akan disesuaikan dengan kondisi terkini dalam memerangi penyebaran virus corona.

"Baik mekanisme penerimaan tamu undangan, sudah disesuaikan dengan kondisi pada saat ini," kata Barkati di Samarinda Sabtu (21/03/20). Seperti yang dilansir Detik.com.

Ia kemudian menerangkan, pada saat pelaksanaan resepsi pihaknya akan menyediakan fasilitas dan peralatan yang sudah disemprot oleh antiseptik.

Wakil Wali Kota Samarinda ini lupa bahwa penyebaran virus Covid 19 ini bukan dari benda mati ke manusia, tapi dari manusia ke manusia.

Meskipun disediakan alat detektor suhu tubuh, semua orang juga tahu tak selalu carrier Covid 19 itu menunjukan symptom seperti tubuh demam.

Apa dia kurang informasi sehingga mengabaikan fakta-fakta yang ada. Kalau begitu kejadiannya berarti sosialisasi yang dilakukan selama ini gagal.

Jangankan pada rakyat kebanyakan, pejabatnya saja tak bisa memahami. Atau dia tahu tapi demi egonya ia secara sengaja berniat mencelakan masyarakat banyak.

Ini pelanggaran hukum dan harus ditindak tegas, Gubernur Kaltim harus segera menghentikan niatnya itu, jika tidak ingin Kota Samarinda menkadi cluster penyebaran Covid 19 baru.

Susah sekali mengingatkan orang dengan ego yang setinggi langit. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, Dr. Nataniel  Tandirogang telah memintauntuk menunda resepsi atau membatasi tamu undangan, namun hal itu tak digubris oleh Barkati.

Dr. Nataniel mengirim surat secara terbuka yang kemudian beredar di media sosial. 

"Saat ini kami tenaga medis sangat kuatir dengan rencana acara pak Wawali besok apakah bisa ditunda atau dibatasi pak...karena sangat berisiko besar utk Warga Kota Samarinda..Maaf utk kelancangan saya demi kemaslahatan kita semua," Tulisnya dalam surat tersebut. Seperti yang dilansir Selasar.co

Sekali lagi, saya rasa Gubernur Kaltim atau Walikota Samarinda harus menindak tegas pejabat daerah yang dibawahnya yang bertindak membahayakan masyarakat luas.

Pejabat seperti ini, sama sekali tak memiliki empati, demi kepentingan dirinya dan keluarganya ia rela membiarkan rakyatnya terancam virus yang kian mematikan ini.

Di saat kami sedang berjuang menahan penyebaran virus corona, anda malah menyediakan lahan agar virus itu bisa menyebar lebih cepat.

Jika resepsinya tersebut tak dibatalkan atau ditunda, harus ada tindakan tegas dari pihak berwenang terhadap Wakil Walikota Samarinda ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun