Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kalau Urusan Jabatan, Orang Pintar Kadang Kalah Telak oleh Penjilat

21 Januari 2020   09:46 Diperbarui: 22 Januari 2020   04:01 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jabatan itu tak perlu di idam-idamkan, biasa saja lah.  Karena jabatan itu terkadang atau bahkan kebanyakan sangat subyektif sifatnya.

Variabel  kriteria untuk meraihnya itu bisa multiple, tak cukup pintar, harus pintar-pintar. Pintar-pintar menjilat apalagi.

Itu sudah menjadi rahasia umumlah, orang sepintar apapun, memiliki attitude se manis apapun. Akan bertekuk lutut dihadapan jabatan oleh penjilat.

Sehebat apapun kita tak akan dianggap apapun, namun ketika setitik kecil aja kesalahan yang dilakukan, akan dilihat sebagai kesalahan luar biasa besar, seolah perusahaan akan kolaps dibuatnya.

Di dunia kerja, sebenarnya hal seperti itu ya lumrah saja, kerap terjadi. Key Performance Indeks (KPI) tercapai,  pintar  akan kalah oleh penjilat meskipun mereka nir karsa dan karya.

Tapi ingat meskipun begitu janganlah membenci atau menjauhi para penjilat, jadikan mereka teman tanpa memperlihatkan kepintaran dan kemampuan kita dihadapan mereka.

Nih, agar tak salah menghadapi mereka, ya para penjilat atasan itu begini  ciri-cirinya:

Pertama, Rajin saat atasan ada. Ya mereka akan bekerja sangat rajin ketika atasan ada disekitarnya. Biasanya mereka akan melakukan pekerjaan apapun bahkan yang bukan merupakan job desk-nya agar terlihat rajin oleh atasan.

Tujuannya yah agar bos menilai si penjilat itu rajin, multitasking, pokoknya mumpuni lah.

Kedua, Manis kaya gula semut dalam berkata-kata.  Nah ini hal lain yang biasanya dilakukan sang penjilat, wajah nya akan dipasang dalam mode manis jika atasan kita ada. 

Jangan tanya mulut, beuh.. kalah lah gula, manis nya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya bagi sang atasan itu bisa berbunga-bunga, manis dan terkadang sangat lebay.

Puja-puji mengalir deras bak banjir bandang meskipun si atasan itu tak melakukan apapun, ia akan menjadikan atasan seolah centre of universe.

Ketiga, Suka memanfaatkan rekan kerja, itulah salah tipikal penjilat. Kepintaran dan kemampuan rekan kerja akan ia manfaatkan sebaik mungkin. Terlihat memberikan apresiasi pada rekan kerja yang hebat tersebut, padahal sebenarnya ia hanya memanfaatkan saja.

Orang penjilat itu biasanya, tak memiliki kemampuan apapun, kecuali ya menjilat dan mencari peluang untuk memanfaatkan kehebatan rekan kerjanya. Jadi nantinya, orang lain yang bekerja, ia yang dapat nama.

Keempat, Merasa diri paling berguna  itulah  ciri penjilat yang lain.  Penjilat itu biasanya merasa paling oke dan hebat, tanpa dirinya perusahaan tak akan untung dan maju. Ya ia akan menganggap tanpa dirinya perusahaan akan stuck tak maju.

Kemudian ia berkoar-koar, bahwa majunya perusahaan berkat karya besar yang ia lakukan. Terkadang sambil berkoar menyombongkan diri ia pun sekaligus menjatuhkan rekan kerja lain yang ia anggap sebagai rival.

Kelima, Kerap mencari kesalahan orang lain. Ya ini ciri lainnya, cari kesalahan orang lain dan kemudian dilaporkan olehnya pada atasan. 

Tanpa malu-malu sang penjilat biasanya memberi bumbu pada laporannya tersebut agar terlihat dramatis dan kesalahan yang dilakukan orang itu terlihat sangat besar.

Bahkan, masalah yang nihil ia ada-ada kan saja dihadapan atasan. Masalah yang tak berhubunganpun akan ia hubung-hubungkan hingga kemudian akan berdampak buruk pada karir orang lain.

Ke enam, Suka mengadu domba. Perhatikan jika ada orang yang suka mengadu domba rekan sekerja bisa jadi hal itu dilakukan oleh penjilat.

Penjilat menciptakan konflik tersebut agar rekan kerjanya saling bertengkar dan menjatuhkan untuk kemudian ia manfaatkan situasinya. Biasanya yang jadi incaran untuk di adu, yah orang yang karirnya lagi lumayan moncer.

Ketujuh, Oleh-oleh bagi atasan hukumnya wajib bagi si penjilat. Kemanapun dia pergi oleh-oleh akan dibawakan oleh si penjilat ini. Bahkan jika untuk membelinya harus berhutang, ia akan jabani.

Tujuannya ya agar atasan memandang dia sebagai orang baik. Ia akan mencari tahu apa saja yang menjadi kesukaan sang bos, dan siap memberikannya.

Jika menemukan hal ini di kantor, waspadalah... waspadalah.

Sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun