Mohon tunggu...
M. Farhad A. M. Fer Seirafion
M. Farhad A. M. Fer Seirafion Mohon Tunggu... UIN Sunan Ampel Surabaya

Hai, saya Fer! Saya seorang mahasiswa hubungan internasional yang punya minat pada seni, budaya, bahasa, kuliner, psikologi, biologi, dan astronomi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Natuna: Merajut Kedaulatan Melalui Tata Kelola Lintas Sektor

11 Oktober 2025   16:25 Diperbarui: 11 Oktober 2025   16:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan diplomasi pertahanan dan ekonomi biru (poin 4) adalah contoh kepemimpinan yang menggunakan smart power.

  • Diplomasi Pertahanan: Digunakan untuk menjaga saluran komunikasi terbuka dengan Tiongkok dan negara-negara ASEAN, mencegah salah perhitungan, dan membangun arsitektur keamanan regional yang lebih stabil.
  • Ekonomi Biru: Melalui KKP, ekonomi biru menjadi narasi pembangunan. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mempertahankan Natuna karena isu militer, tetapi karena komitmen untuk memanfaatkan dan melestarikan sumber daya secara berkelanjutan demi kesejahteraan rakyatnya (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, 2023).

Kepemimpinan strategis ini berhasil membingkai Natuna dari isu sengketa menjadi isu penegakan hukum dan pembangunan berkelanjutan, yang jauh lebih kuat secara moral dan legal di panggung internasional.

Penutup: Adaptabilitas sebagai Kunci

Strategi Indonesia di Natuna Utara---dipahami sebagai cipta tata kelola lintas sektor---telah menunjukkan efektivitas dalam mengintegrasikan pertahanan, ekonomi, dan diplomasi. Ini adalah model yang relevan untuk tantangan geopolitik masa kini.

Namun, dinamika global menuntut adaptabilitas. Modernisasi kekuatan Tiongkok dan isu perubahan iklim yang memengaruhi sumber daya perikanan memerlukan re-kalibrasi tata kelola ini. Di masa depan, sinergi antar lembaga harus diperkuat dengan teknologi maritim modern dan pemahaman yang lebih dalam tentang peradaban maritim Nusantara. Pada akhirnya, kedaulatan Indonesia di Natuna tidak hanya ditentukan oleh kemampuan armada, tetapi oleh soliditas dan kecerdasan sistem tata kelola yang telah kita ciptakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun