Pendekatan diplomasi pertahanan dan ekonomi biru (poin 4) adalah contoh kepemimpinan yang menggunakan smart power.
- Diplomasi Pertahanan: Digunakan untuk menjaga saluran komunikasi terbuka dengan Tiongkok dan negara-negara ASEAN, mencegah salah perhitungan, dan membangun arsitektur keamanan regional yang lebih stabil.
- Ekonomi Biru: Melalui KKP, ekonomi biru menjadi narasi pembangunan. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mempertahankan Natuna karena isu militer, tetapi karena komitmen untuk memanfaatkan dan melestarikan sumber daya secara berkelanjutan demi kesejahteraan rakyatnya (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, 2023).
Kepemimpinan strategis ini berhasil membingkai Natuna dari isu sengketa menjadi isu penegakan hukum dan pembangunan berkelanjutan, yang jauh lebih kuat secara moral dan legal di panggung internasional.
Penutup: Adaptabilitas sebagai Kunci
Strategi Indonesia di Natuna Utara---dipahami sebagai cipta tata kelola lintas sektor---telah menunjukkan efektivitas dalam mengintegrasikan pertahanan, ekonomi, dan diplomasi. Ini adalah model yang relevan untuk tantangan geopolitik masa kini.
Namun, dinamika global menuntut adaptabilitas. Modernisasi kekuatan Tiongkok dan isu perubahan iklim yang memengaruhi sumber daya perikanan memerlukan re-kalibrasi tata kelola ini. Di masa depan, sinergi antar lembaga harus diperkuat dengan teknologi maritim modern dan pemahaman yang lebih dalam tentang peradaban maritim Nusantara. Pada akhirnya, kedaulatan Indonesia di Natuna tidak hanya ditentukan oleh kemampuan armada, tetapi oleh soliditas dan kecerdasan sistem tata kelola yang telah kita ciptakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI