MengEMASkan Indonesia: Saat Pegadaian Bukan Cuma Tempat Gadai, Tapi Ladang Manfaat
 Di tengah ketidakpastian ekonomi dan makin tingginya kebutuhan masyarakat akan solusi keuangan yang cepat, Pegadaian perlahan tampil beda. Bukan lagi sekadar tempat menebus barang saat terdesak, kini Pegadaian menjelma jadi ladang manfaat lewat program MengEMASkan Indonesia. Lebih dari sekadar bisnis, program ini menghadirkan peluang investasi emas yang bisa dinikmati masyarakat kecil hingga menengah, sekaligus mendorong gerakan ekonomi kerakyatan. Pertanyaannya, sejauh mana program ini benar-benar memberikan manfaat nyata? Atau janganjangan sekadar kilau promosi yang belum tentu berdampak?
 Program MengEMASkan Indonesia hadir dari kebutuhan masyarakat akan alternatif investasi yang aman, stabil, dan mudah diakses. Pegadaian, yang selama ini dikenal sebagai solusi keuangan saat kondisi terjepit, mencoba memperluas perannya. Lewat program ini, masyarakat bisa memiliki emas mulai dari gram kecil dengan sistem cicilan, gadai, atau tabungan emas. Di balik itu, tren investasi emas di Indonesia memang terus meningkat. Menurut data World Gold Council, permintaan emas di Indonesia dalam bentuk investasi menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama sejak pandemi, saat masyarakat mulai mencari instrumen yang tahan inflasi dan risiko. Pegadaian melihat celah ini sebagai peluang sekaligus tanggung jawab sosial.Â
Di tengah hidup yang makin nggak pasti, harga kebutuhan naik, cicilan jalan terus, dan info viral berseliweran tiap detik, kita butuh pegangan yang lebih dari sekadar konten motivasi. Dan lucunya, di saat banyak orang sibuk ngejar cuan instan, ada satu lembaga kuno yang diam-diam pelan-pelan berubah jadi ladang manfaat. Siapa lagi kalau bukan Pegadaian. Dulu kalau dengar kata Pegadaian, yang kebayang pasti orang kepepet gadai barang. Cincin kawin ditukar uang sekolah, motor digadai buat bayar kontrakan, atau HP masuk box buat nutupin utang. Tapi sekarang, Pegadaian mulai serius naik kelas. Lewat program MengEMASkan Indonesia, mereka ngajak masyarakat buat mikir lebih panjang soal masa depan.Â
Nggak cuma soal uang cepat, tapi soal investasi, ketahanan ekonomi, dan tebar manfaat. Kenapa Harus Emas? Pertanyaan wajar. Kenapa emas? Karena dari zaman kerajaan sampai era digital kayak sekarang, emas itu nggak pernah basi. Harganya stabil, gampang dicairin, dan jadi salah satu instrumen investasi paling aman di dunia. Apalagi di negara kayak Indonesia, di mana inflasi kayak tamu nggak diundang yang suka datang kapan aja. Lewat program ini, masyarakat bisa punya emas mulai dari Rp10 ribu aja. Bisa dicicil, bisa ditabung digital, bahkan bisa digadaikan kalau lagi butuh modal usaha. Simpel kan? Dan menariknya, yang mulai ikutan nggak cuma bapak-bapak atau emak-emak, tapi anak muda juga mulai melek investasi emas. Lebih Dari Cuma Investasi Yang bikin saya salut, program ini nggak cuma berhenti di soal cuan. Pegadaian aktif bikin pelatihan UMKM, edukasi literasi keuangan, sampai program sosial kayak bantuan pendidikan dan peduli lingkungan. Artinya, mereka nggak mau sukses sendirian, tapi ngajak masyarakat naik bareng.Â
Bayangin kalau makin banyak orang bisa investasi sambil bantu sesama.
 Ekonomi kerakyatan itu kan dasarnya di situ --- uang nggak cuma berputar di segelintir orang, tapi nyebar ke berbagai lapisan. Dan program kayak gini potensial banget buat dorong pemerataan aset. Jangan Cuma Kilau Promosi Tapi ya, bukan berarti ini program tanpa PR. Masih banyak masyarakat di pelosok yang belum ngerti cara buka tabungan emas digital. Belum lagi soal transparansi biaya layanan, risiko investasi, sama jaminan keamanan dana, yang masih perlu terus diperjelas. Jangan sampai semangat investasi ini cuma jadi kemasan marketing yang ujung-ujungnya nihil manfaat buat akar rumput. Harus ada evaluasi rutin, laporan dampak sosial yang terbuka, dan perluasan akses ke desa-desa. Jangan berhenti di kota-kota besar atau di timeline Instagram doang. Karena kalau benar niatnya buat MengEMASkan Indonesia, ya Indonesia-nya harus beneran semua. Dari kampung sampai kota.Â
Saatnya Ubah Mindset. Jujur deh, kita masih sering nganggep investasi emas itu buat orang tua. Padahal, justru anak muda lah yang harus mulai duluan. Kalau kita nggak siapkan pegangan dari sekarang, mau ngandelin siapa? Influencer? Viral video? Atau berharap dunia nggak berubah-ubah? Nggak bisa. Negara-negara maju kuat bukan karena rakyatnya viral tiap hari, tapi karena budaya investasi dan literasi finansialnya kuat sejak muda. Di sinilah peran Pegadaian penting banget --- jadi jembatan antara masyarakat skeptis sama dunia keuangan modern yang sebenarnya nggak sehoror itu. Dan ini bisa dimulai dari hal kecil. Nabung emas Rp10 ribu aja udah bisa. Lama-lama jadi habit, lama-lama jadi culture.
 Lebih Baik Berdampak daripada Sekadar Viral, Sekarang ini kita udah kebanyakan generasi yang sibuk ngejar viral tapi lupa nabung buat masa depan. Padahal, viral itu cuma efek sesaat. Nilai diri seseorang ditentukan sama apa yang dia tinggalkan dan dampak yang dia kasih buat orang lain. Dan menurut saya, investasi emas lewat Pegadaian ini bisa jadi salah satu cara sederhana untuk itu. Karena pada akhirnya, MengEMASkan Indonesia bukan cuma soal investasi logam mulia, tapi soal membangun ketahanan, pemerataan, dan budaya finansial yang sehat. Kita nggak butuh generasi viral-viral-an. Kita butuh generasi yang kuat, mandiri, dan peduli.
 Dan ya, kadang kita cuma butuh mulai dari hal kecil kayak Rp10 ribu di Pegadaian, daripada nungguin dunia berubah sendiriÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI