Mohon tunggu...
Ferry Irawan suyitno
Ferry Irawan suyitno Mohon Tunggu... rakyat biasaa

penikmat kopi, rokok kretek, buku, senja dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"DARI KELAS KE BARAK": tubuh, kekuasaan, dan disiplin dalam pendidikan anak

28 Mei 2025   22:22 Diperbarui: 28 Mei 2025   22:18 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BARAK MILITER :

* Barak militer adalah fasilitas tempat tinggal prajurit yang dirancang untuk mendukung operasi, pelatihan, dan kegiatan militer. Istilah ini berasal dari kata "tangsi," yang merujuk pada bangunan tempat pasukan bertahta, sering kali dilengkapi ruang tidur, kantin, dan area latihan. Tangsi pada masa kolonial adalah tempat tinggal pasukan dengan fungsi administratif dan militer. Kini, barak militer tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga pusat pelatihan yang menanamkan disiplin, kerja sama, dan ketahanan fisik. Di Indonesia, barak militer seperti yang ada di bawah komando TNI sering menjadi simbol ketertiban dan keteguhan. Kehidupan di barak militer berpusat pada rutinitas yang terstruktur. Prajurit memulai hari dengan bangun pagi, biasanya sebelum fajar, diikuti oleh olahraga fisik seperti lari atau latihan ketahanan. Setelahnya, mereka membersihkan barak, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengikuti pelatihan militer, mulai dari penggunaan senjata hingga strategi tempur. Selain aspek fisik, kegiatan di barak juga mencakup pembinaan mental dan spiritual, seperti sesi motivasi atau ibadah bersama. Prajurit juga belajar keterampilan praktis, seperti navigasi atau pertolongan pertama, yang membentuk karakter tangguh dan bertanggung jawab. Semua kegiatan ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kedisiplinan dan kerja tim. 

Pada Mei 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program pembinaan karakter bagi pelajar bermasalah melalui pelatihan di barak militer. Program ini bertujuan untuk mendisiplinkan siswa yang terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti tawuran, bolos sekolah, kecanduan rokok, minuman keras, hingga perilaku menyimpang lainnya.(KOMPAS.com, detikcom)

 Latar Belakang Program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggagas program ini sebagai respons terhadap meningkatnya kenakalan remaja di wilayahnya. Sebanyak 272 siswa dari 106 sekolah di Jawa Barat telah dikirim ke barak militer untuk mengikuti pelatihan karakter selama dua pekan. Pelatihan ini dilaksanakan di Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Bandung, dengan melibatkan prajurit TNI sebagai pelatih. (KOMPAS.com, KOMPAS.com, KOMPAS.com) 

Kriteria Peserta Siswa yang dikirim ke barak militer dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua. Kriteria utama meliputi keterlibatan dalam tawuran, geng motor, kebiasaan bolos, konsumsi alkohol, narkoba, hingga perilaku menyimpang lainnya. Program ini menargetkan siswa yang sulit dibina oleh lingkungan sekolah dan keluarga. (KOMPAS.com, KOMPAS.com)

Pelaksanaan dan Tujuan Selama mengikuti program, siswa tetap menjalani kegiatan belajar mengajar sesuai kurikulum, dengan guru dari sekolah asal yang datang ke lokasi pelatihan. Tujuan utama program ini adalah membentuk karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab siswa, bukan sebagai bentuk hukuman atau latihan militer. (KOMPAS.com, KOMPAS.com) 

Tanggapan dan Kontroversi Program ini menuai beragam tanggapan. Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, mendukung program ini dan menyatakan bahwa pendekatan militer bukanlah pelanggaran HAM, melainkan bagian dari proses pendidikan. Namun, Komnas HAM menyatakan ketidaksetujuannya, menilai bahwa pendekatan militer terhadap siswa bermasalah tidaklah tepat. TNI AD menyatakan akan mengevaluasi program ini berdasarkan masukan dari berbagai pihak. (KOMPAS.com, medcom.id, detiknews)

Program ini mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam mencari solusi atas kenakalan remaja, namun juga menimbulkan diskusi mengenai metode yang paling efektif dan sesuai dalam pembinaan karakter siswa. 

                                                                             ANAK DAN PENDIDIKAN

Anak adalah sebuah bentuk berkat dari yang kuasa yang tak ternilai, mereka bukan hanya produk dari buah perkawinan. Mereka bukan hanya suatu ekspresi acak dari berbagai DNA genetika manusia. Lebih dari sekedar jasad, manusia juga terdiri dari jiwa dan roh yang tak terlihat. Roh manusia adalah dimensi khas manusia yang menghubungkan dirinya dengan tuhan sang pencipta. jiwa terdiri dari berbagai perasaan dan sikap terhadap kehidupan dan kecerdasan untuk mencipta, menganalisis, membuat Kesimpulan mengenai berbagai fenomena didalam kehidupan. 

Pendidikan formal maupun informal merupakan wadah tempat Sebagian besar dari generasi bangsa dibentuk pola pikirnya. Pada umumnya peserta didik menggunakan waktu sekitar 8 jam per-hari didalam kegiatan belajar di sekolah. Pengaruh sekolah sebagai suatu wadah pembentukan paradigma generasi muda Indonesia adalah sangat penting, karena sepertiga dari hidup mereka (sepertiga dari 24 jam) dipengaruhi oleh berbagai kegiatan di sekolah. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional mendefinisikan Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual ke-agamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, bangsa, dan negara. (dikti.go.id,2003).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun