Alunan melodi ranting-ranting kembali menyapa lelapku.
Deru air sungai pun membalas dengan nadanya.
Semusim sudah si hijau tegak berdiri bersamaku.
Menguningnya dirimu membuatku terpesona.
Kala hujan terus mengamuk dengan kerasnya.
Kau berusaha teguh berdiri menginjak bumi.
Tak mudah untuk lolos ketika hama-hama itu menyerangmu.
Cukup sabar nan elegan yang menjadi kunci.
Ada yang terkulai ada yang tetap berdiri.
Ada yang kalah ada yang merendah.
Ini hanya sebuah roda di atas jeruji.
Tinggal menunggu detik untuk berubah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!