Mohon tunggu...
Ferry Baharudin
Ferry Baharudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Mengembangkan website sekilasmalang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Memaknai Idul Fitri yang Tak Lagi Fitri #1

21 Mei 2021   07:49 Diperbarui: 21 Mei 2021   07:52 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebulan lamanya berpuasa, Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah baru saja berlalu. Dengan cepatnya, lebaran pergi ditandai potongan ketupat diatas meja meja menyambut lidah handal taulan. 

Polemik mudik menjadi tren baru penanda kedatangan ramadan bulan suci. Masyarakat was was, pemerintah kekeh melarang mudik lebaran. 

Kegelisahan terjawab, hingga arus balik berakhir, banyak ditemui plat nomor kendaraan impor dari luar kota. Di Malang, paket wisata tetap buka. Artinya, kebijakan tak sekejam ekspektasi. Larangan dikeluarkan, pulang kampung masih dilonggarkan.

Alhasil, ada hikmah yang bisa dipetik, minimal masyarakat lupa ongkos mudik lebaran. 

Istilah mudik hanya dikenal masyarakat urban. Orang orang ini bekerja di kota,kemudian rutin pulang kampung. Mereka meninggalkan desa mencari hidup di kota.

Waktu berjalan, karena pandemi dua kali lebaran tak boleh pulang. Bisa jadi, kegelisahan istri bang toyib mewakili "rasa" sebagian besar masyarakat. Jika saja tahun depan pandemi Covid-19 belum juga usai, masyarakat punya nasib sama dengan bang toyib.

  • Idul Fitri yang tak lagi Fitri

Fitrah dan fitri itu sama, merujuk pada arti kesucian. Hal itu lekat dengan hakikat penciptaan manusia. Dalam perjalanannya, arti suci tersebut mengalami proses sejarah yang mengakibatkan manusia bertemu hanya dengan dualitas pilihan yakni baik buruk, benar dan salah.

Ketupat identik dengan kata lepat, dalam bahasa jawa berarti salah. Simbol ketupat digunakan sebagai media pelebur kesalahan sesama umat manusia. Gampangnya, dualitas kelompok yang sedang berseteru kembali duduk bersama menikmati kudapan ketupat. 

Dalam rona kesucian Idul Fitri, berita penuh majas ala CNN kembali mengabarkan serangan bertubi Israel ke Palestina. Link berita agresi mewarnai publik. Dampaknya, masyarakat digiring melihat suasama memanasnya konflik perebutan tanah yang dijanjikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun