Mohon tunggu...
Ferry Ardiyanto Kurniawan
Ferry Ardiyanto Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu bebas

Menulis untuk menguji kapasitas.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gelombang Demonstrasi Tanda Keresahan Rakyat

30 September 2019   00:42 Diperbarui: 30 September 2019   13:50 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demonstrasi

Gelombang demonstrasi Mahasiswa beberapa hari ini sangat massif terjadi di berbagai daerah. Berbagai protes disuarakan, dari mulai Gejayan Memanggil, Bengawan Melawan, Senayan Memanggil dan demonstrasi lainnya. Apa yang sebenarnya melatarbelakangi Mahasiswa turun aksi? Saya sangat meyakini bahwa keresahan masyarakat yang menjadi latar belakang demonstrasi Mahasiswa.

Namun entah mengapa justru banyak stigma yang dilekatkan pada aksi demonstrasi Mahasiswa. Bahkan pemerintah pun yang diwakili oleh Menkopolhukam, mengatakan bahwa ada kelompok atau oknum yang hendak menunggangi aksi mahasiswa. Padahal jika kita melihat tuntutan yang dibuat oleh Mahasiswa, tak ada sedikitpun narasi yang bertujuan untuk makar.

Memang menjadi hal yang biasa ketika Mahasiswa sudah turun ke jalan, akan banyak dugaan-dugaan miring dari berbagai pihak. Namun apakah tak ada narasi lain selain tuduhan-tuduhan yang sebenarnya tidak perlu disampaikan oleh pemerintah.

Mestinya pemerintah atau legislatif dan aparat penegak hukum melihat substansi yang dibawa oleh Mahasiswa. Tanggapi satu per satu isu yang disampaikan. Dari mulai berbagai RUU bermasalah, karhutla, konflik horisontal di Papua, kriminalisasi aktivis, dan tindakan represif aparat. Tak ada saya lihat konpers dari para elite yang menjelaskan secara terurut.

Justru pernyataan-pernyataan substansi dan konstruktif yang masyarakat tunggu, bukan malah menambah keresahan dengan berbagai tuduhan miring terhadap aksi Mahasiswa. Katakanlah legislatif dan pemerintah sudah mengeluarkan pernyataan bahwa RUU yang bermasalah telah ditunda pengesahannya.

Sehingga keluar pula instruksi yang mengatakan bahwa Mahasiswa tak usah turun ke jalan lagi karena tuntutan sudah dipenuhi. Tuntutan yang mana? Tak ada tuntutan Mahasiswa untuk meminta RKUHP, RUU Pertahanan dan lainnya ditunda, yang ada hanyalah tolak! Kemudian bagaimana dengan tuntutan yang lain? Tak digubris secara komprehensif oleh pemerintah dan legislatif.

Saya yakin berbicara seperti itu karena hingga sekarang gelombang demonstrasi belum mereda, yang ada bertambah banyak. Menjalar ke setiap elemen masyarakat, tak hanya Mahasiswa. Keadaan kemudian bertambah runyam setelah beberapa Mahasiswa yang mengikuti aksi mendapat tindakan represif, bahkan tak sedikit yang harus mendapat perawatan. 

Ditambah muncul instruksi Menristekdikti atas usulan Presiden yang mengatakan bahwa Rektor dari setiap Universitas yang Mahasiswanya terlibat demonstrasi akan diberi sanksi atau teguran. Hal ini membuat situasi kembali memanas. Belum lagi buzzer-buzzer pro pemerintah yang selalu mengeluarkan pernyataan tendensius terhadap Mahasiswa.

Maka di akhir tulisan ini saya mengusulkan kepada pemerintah, legislatif maupun aparat penegak hukum untuk memperbaiki komunikasi publik ataupun penyampaian klarifikasi. Tanggapi tuntutan Mahasiswa dan rakyat secara terstruktur. Hal-hal di luar substansi seperti penunggang gelap, kelompok radikal atau perusuh tak usah diumbar ke publik.

Jika memang benar ada, antisipasi sejak dini. Kerahkah BIN untuk menyelesaikan. Mari bahas substansi dari demonstrasi Mahasiswa, buka ruang dialog secara terbuka, agar rakyat tahu bahwa mereka masih memiliki pemimpin yang peka terhadap isu-isu sosial, hukum, ekonomi dan HAM. 

Sampaikan kesejukan, agar bara api yang saat ini semakin membesar sedikit tersiram oleh percikan kata-kata para pemimpin, bukan tersiram oleh water canon. Dan agar harapan masyarakat tak terhalang lagi oleh kabut asap, tapi cerah layaknya masa depan negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun