Mohon tunggu...
Ferry Alamsyah
Ferry Alamsyah Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketing

Founder (Olshopinbae, Sandal Bandung, Ferrymarket) | Digital Marketing | Dropshipper | Blogger | Membangun usaha berbasis digital | Kontak: halo@ferry.biz.id

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

10 Tahun Ngeblog, Kisah Blogger Dungu

6 Desember 2020   00:21 Diperbarui: 6 Desember 2020   00:23 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pexels.com/gratisography

Jangankan orang, bahkan mesin pencarian google pun muak dengan tulisan dari seorang plagiat. Tak ayal, tulisannya tersebut tak akan pernah memperoleh kesempatan muncul pada halaman pertama di mesin pencarian google. Karena si embah google di setting sedemikian rupa hanya memunculkan tulisan asli pada halaman pertama. Jika demikian maka sia-sialah membangun sebuah Blog dari hasil plagiat.

Perbuatan plagiat dibenarkan sepanjang di akhir tulisan di sertai sumber link dari tulisan tersebut. Hanya saja, buat apa kita bikin Blog tapi isinya hasil karya orang lain?!

Sialnya, itulah yang saya lakukan dahulu untuk mengisi Blog yang saya buat kesekian kalinya. Alasan saya plagiat tulisan orang lain hanya sekedar untuk gengsi agar Blog terlihat penuh dengan tulisan lalu dengan bangga saya memasang di akun-akun sosial media yang saya miliki. Duh.., kalau saya mengingatnya rasanya malu sekali. Sudah menggunakan Blog domain gratisan, isinya pun hanya copasan/plagiat.

Itulah 'penyakit' yang dahulu menjangkiti saya sebagai konon katanya seorang Blogger. Efek buruknya dari seorang plagiator terhadap diri sendiri sangat besar. Seperti saya contohnya, dahulu sulit sekali untuk menghasilkan sebuah tulisan, otak begitu kosong, rasa percaya diri dalam membuat tulisan tak pernah ada. Alhasil, ketika teman-teman Blogger lainnya mengadakan giveaway lomba tulis saya selalu absen, pun ketika nekat ikut giveway, hasil tulisan masih jauh dari kata "layak" alias hanya menghasilkan tulisan 'kaleng rombeng'.

Penutup

Semoga pengalaman berharga ini bisa menjadikan pembelajaran bagi para Blogger pemula agar tidak menjadi "Blogger dungu". Betapa saya yang telah ngeblog selama lebih dari 10 tahun tak menghasilkan apa-apa di sebabkan melakukan empat kebodohan yang telah saya paparkan di atas.

Saran saya, sebelum membuat sebuah Blog, tentukan sejak awal tema, bahasan, isi yang akan anda tulis. Sebagai bahan pertimbangan, setidaknya ada enam jenis Blog yang mungkin dapat menginspirasi anda dalam mengelola Blog kedepannya. Seperti yang pernah saya tulis di Blog pribadi dengan judul: "Jenis Blog yang Menghasilkan Uang".

Berikutnya, buatlah Blog dengan meng-costum domain berbayar atau domain TLD seperti domain .COM .ID .WEB.ID, dan lain-lain. Hal ini dapat berdampak menimbulkan keseriusan anda dalam mengolah sebuah Blog, semakin mahal harga sebuah domain pastinya akan membuat anda serius dan konsisten dalam mengelola sebuah Blog. Tak hanya itu, Blog anda akan terlihat profesional dan terpercaya.

Jangan sekali-kali copas (copy-paste) tulisan orang lain ke dalam Blog seenaknya. Awalilah tulisan di Blog dengan tulisan asli buatan sendiri, terserah suka-suka anda mau tulis apa, yang penting tidak melanggar hukum maka lakukanlah!

Ketahuilah! Bahwa para penulis Blogger hebat di luar sana berawal dari karya tulisan 'kaleng rombeng'. Namun, karena seringnya membuat tulisan dan sering membaca maka seiring berjalannya waktu lambat-laun tulisan mereka semakin berkwalitas. Bukankah angka 10 bermula dari angka 0 (nol)..? Pepatah mengatakan: "Bisa karena terbiasa". Selamat menulis, salam Blogger!

---------

Sumber: Blog Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun