Mohon tunggu...
Fernando Simandalahi
Fernando Simandalahi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Only a nerd, trapped in the right body. :D I write quotes on Instagram: @fernandosimandalahi || Baca Novel Wattpad: My (Not So Hot) Pariban : https://www.wattpad.com/343102339-my-not-so-hot-pariban-on-going-satu || Go follow. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Diam Tak Lagi Emas

11 Desember 2017   09:00 Diperbarui: 11 Desember 2017   09:08 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu terakhir, saya sungguh melihat sisi positif dari sosial media. Sungguh, sesuatu yang benar-benar positif.

Hoax sudah merajai dunia maya Indonesia belakangan ini, tapi ternyata masih ada yang menggunakannya untuk hal-hal yang baik, untuk menciptakan perdamaian, meningkatkan rasa persaudaraan, dan mengembalikan rasa kemanusiaan pada tempat seharusnya.

Secarik Berita Acara dari Tangerang

Kita tentu masih ingat ketika di awal minggu kedua bulan ini, sebuah dokumen Berita Acara dari RW 06 Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera Tangerang 'bocor' ke publik dan menjadi viral di media sosial. Berita acara ini berisi peraturan dan ketentuan yang dibuat khusus untuk warga non-muslim di perumahan tersebut. 

Menjadi viral, karena isi Berita Acara ini dirasa sangat timpang dan mendiskriminasi golongan tertentu dan sarat dengan isu SARA. Setidaknya, ada empat aturan dan ketentuan yang tercantum dalam berita acara itu. Pertama, warga non-Muslim dilarang mengalihfungsikan rumah menjadi tempat ibadah. Kedua, kegiatan tersebut boleh dilakukan dengan catatan tidak mengundang tamu dari luar perumahan, kemudian tidak boleh menggunakan pengeras suara, dan tidak membawa pemuka agama. Ketiga, dalam hal duka, keluarga diimbau untuk menguburkan jenazah dalam waktu 124 jam. Keempat, seluruh warga Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera diwajibkan melaporkan seluruh kegiatan kepada pengurus RT atau RW minimal tiga hari sebelum dilaksanakan.

Tapi, terima kasih kepada para pengguna media sosial. Setelah dokumen ini viral dan mendapat kecaman dari banyak pihak, Berita Acara tersebut akhirnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Baliho 'Selamat Tahun Baru' dari Medan

Lain di Tangerang, lain pula di Medan. Sebuah baliho berukuran besar muncul di tanggal 07 Desember lalu. Baliho itu terlihat janggal karena hanya berisi ucapan "Selamat Tahun Baru 2018" dari Walikota dan Wakil Walikota Medan, padahal masih awal Desember dan Natal belum juga lewat. Media sosial kembali heboh. Banyak yang protes. [Saya juga membuat ulasan di artikel ini. Kalau Walikota dan Wakilnya tidak mau mengucapkan 'Selamat Hari Natal", maka apa urgensinya memajang ucapan selamat tahun baru di awal Desember? Bukankah terlihat seperti cemoohan?

Kembali, terima kasih kepada warga dunia maya. Setelah baliho ini viral, pemko Medan akhirnya mengeluarkan baliho baru berisi ucapan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Lengkap.

Diam Tak Lagi Emas

Dua kejadian di atas membuat kita berpikir bahwa masa-masa sekarang ini, diam bukanlah pilihan. Sudah waktunya bagi setiap orang berani untuk membuka suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun