Mohon tunggu...
FERI SUPRIYANTO
FERI SUPRIYANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga-Ilmu Komunikasi-2110703017
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akehi bersyukur e, kurangi sambat e

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Malam Alun-Alun Selatan sebagai Wisata Alternatif di Yogyakarta

8 April 2022   23:24 Diperbarui: 9 April 2022   19:45 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ciri yang menjadi identitas bagi pusat kota lama di Pulau Jawa yaitu terdapat alun-alun pada pusat kota tersebut. Alun-alun di Pulau Jawa berbentuk sebuah lapangan luasyang dikelilingi oleh pohon beringin di tengahnya. Salah satunya yaitu alun-alun yang berada di kota Yogyakarta. Alun-alun Kidul yang biasa dikenal dengan nama Alkid atau dalam Bahasa Indonesia berarti Alun-alun Selatan, merupakan wilayah bagian selatan dari Kraton Yogyakarta. Saat ini Alkid menjadi sebuah ruang publik bagi masyarakat. Berbagai macam kegiatan dapat dijumpai di Alkid, dari sore hingga malam hari. Alkid menjadi sebuah tempat berwisata bagi rakyat.

Alun-alun Selatan atau lebih dikenal dengan Alun-alun Kidul (Alkid) adalah alun-alun yang berada di sebelah selatan Keraton Yogyakarta. Lokasi taman wisata ini berada di Jl. Alun Alun Kidul, Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133. Alun-alun ini berbentuk lapangan luas yang berpasir, dengan luas sekitar 160m x 160m. Alun-alun ini dikelilingi pagar tembok batu bata setinggi 2,20m, tebal pagar tembok 30cm. Pagar tembok yang dapat dilihat sekarang adalah pagar tembok baru, yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke VII pada masa pemerintahannya tahun 1877-1921 M.

Alun-alun Kidul atau yang disebut Alun-alun Pengkeran berseberangan dengan Alun-alun Lor atau Alun-alun Utara, dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada masa pemerintahannya tahun 1755-1792 M. Sejak jaman dahulu jalan keluar masuk Alun-alun Selatan yang berjumlah 7 buah masih tetap letaknya. Di tembok sebelah selatan, di tengah-tengahnya ada jalan masuk ke arah utara selatan disebut Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gadhing. Pagar tembok sebelah timur ada jalan keluar ke arah timur disebut Jalan Langenarjan di sebelah utara dan Jalan Langenastran di sebelah selatan. Ke arah utara sebelah barat dan timur Siti Hinggil ada Jalan Pamengkang, dua-duanya menuju ke arah Kagungan Dalem Kamandhungan Kidul. Di pagar tembok sebelah barat juga ada dua jalan keluar yaitu Jalan Ngadisuryan di sebelah utara dan Jalan Patehan di sebelah selatan. Di antara kedua jalan tersebut terdapat kendang gajah dengan tiga buah tiang unutk mengikat gajah, sebab pada jaman dahulu gajah milik raja ada tiga ekor. Di dalam kandangnya gajah itu tidak diikat, setiap ada grebeg gajah itu dirias dan dikeluarkan di Alun-alun Utara.

Foto pribadi
Foto pribadi

Kini Alun-alun Selatan menjadi tempat wisata yang sangat menarik dengan adanya berbagai kegiatan seperti masangin. Tentunya dengan adanya berbagai aktivitas di Alun-alun Selatan juga mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi, seperti penjual makanan dan minuman. Dengan adanya aktivitas yang tidak ada hentinya, terdapat pedagang makanan kecil, minuman, bahkan makanan pokok juga tersedia.

Pada malam hari lokasi Alun-alun Selatan ini juga menjadi wisata bersepeda. Berjajar sepeda tandem hingga becak yang telah dimodifikasi sedemikian rupa dengan hiasan lampu yang mencolok untuk disewakan pada pengunjung. Alun-alun Selatan juga menjadi area olahraga yang diminati oleh masyarakat Yogyakarta.

Tidak hanya dampak positif yang terlihat dari populernya Alun-alun Selatan, tempat ini juga mendapat dampak kurang positif dari adanya kegiatan wisata di tempat ini. Wisatawan yang tidak bertanggung jawab, yang datang ke tempat ini memberi dampak terhadap kebersihan kawasan Alun-alun Selatan. Mereka membuang sampah sembarangan, meskipun sudah disediakan tempat sampah yang cukup banyak di area tersebut. Bagi pengunjung tak perlu khawatir jika tiba-tiba ingin buang air. Di Alkid sudah tersedia sarana dan prasarana. Dari toilet umum, halte, parkir, dan fasilitas umum lainnya. Disekitar Alkid tersedia penginapan dari harga ekonomis sampai kelas bisnis.

Alun-alun Selatan menyuguhkan berbagai macam kegiatan wisata yang sederhana dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Terdapat wisata kuliner, wisata souvenir yang dijual oleh pedagang keliling, bahkan mainan jaman dahulu. Selain itu, juga terdapat wisata tradisional yang ditawarkan yaitu masangin. Kegiatan yang sederhana namun menjadi daya pikat wisatawan yang berkunjung.

Penjual mainan anak-anak yang berbagai macam juga menarik wisatawan dewasa untuk mencobanya, ada pedagang yang berjualan tiupan gelembung air sabun. Menjadi wisata kuliner dikala sore hingga malam menjelang, terdapat berbagai macam makanan yang dijajakan. Mulai dari camilan, minuman, hingga menu nasi dan lauk-pauk. Alun-alun kidul memang bukan lagi tempat sepi penenang hati, tapi suasananya yang beraura riang membuat kita merasa senang. Bila kita datang di hari Sabtu pada minggu kedua setiap bulan, di Sasono Hinggil Dwi Abad digelar pertunjukan wayang kulit. Tapi sebaiknya kita mempersiapkan diri karena pertunjukan ini digelar semalam suntuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun