Mohon tunggu...
Feri Puji Harianto
Feri Puji Harianto Mohon Tunggu... Seniman - writer holic

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Harapan untuk Roni

17 Juni 2018   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2018   21:49 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Satpam kampus sedang memerhatikan Roni yang habis minum air.

"Tenang saja, kamu nganggur dulu di rumah nggak apa-apa kan? Nanti nunggu panggilan dari pimpinan. Kalau kerja kamu bagus pasti dipanggil," ujar salah satu satpam

"Wah, iya kalau dulu sih nggak apa-apa masih bujang. Sekarang kan aku sudah punya istri. Kalau nganggur, istriku mau aku kasih makan apa nanti." Keluh Roni

"Masak kamu gak punya simpenan uang gitu?"

"Bukan masalah punya tabungan apa ndak, yang namanya kebutuhan rumah tangga kan banyak dan nggak disangka-sangka." Jawab Roni

"Alah... Kamu makan juga masih ikut orang tua, iya kan? Apa istrimu yang masak, tentu ibumu kan yang nyiapin kebutuhan perutmu dan istrimu?" Sahut satpam

Salah satu rekan Roni datang ke pos, menyusul Roni yang duluan ke sana dan ikut nimbrung di bangunan 1,5 x 1,5 meter persegi sebelah gerbang kampus itu. Sebatang rokok kretek diambilnya dari saku kemejanya. Idin namanya, dia mengernyitkan dahi mencoba menyelami obrolan Roni dengan satpam kampus.

"Hem.. Kalau kontrak disini habis, aku balik lagi saja ke Kalimantan," Idin menyela pembicaraan

"Mau jadi temannya orang utan apa di sana kamu?" Ejek satpam

Dengan senyum yang jumawa Idin menimpalinya, "Ya di sana ikut kakakku kerja di bengkel milik perusahaan kapal laut.

Roni yang sebelumnya tampak tidak ada pandangan loncatan mencoba berfikir keras. Lulusan Tehnik Komputer dan Jaringan sekolah kejuruan tidak mendukung nasib Roni yang diambang pengangguran. Apalagi semenjak laptop, netbook sudah merajalela di kalangan remaja. Seperti ilmu Roni sudah banyak orang yang menguasai. Orang sudah jarang memakai teknisi bidang perkomputeran sekelas Roni. Dulu masih ada satu dua tetangganya yang gaptek karena anaknya diwajibkan memiliki laptop oleh pihak sekolahan. Namun seiring bergulirnya waktu, mereka semua sudah terbiasa membenahi troubleshooting barang elektronik miliknya sendiri. Sudah tidak pernah meminta pertolongan Roni. Sehingga membuat Roni banting setir, bekerja di CV Marfinaz, salah satu perusahaan yang menyewakan jasa cleaning service.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun