Mohon tunggu...
Ferdinand Nauw Tahoba
Ferdinand Nauw Tahoba Mohon Tunggu... Guru, Head Master, Akademisi, Analis, Desainer, Inisiator, Profesional

...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanah yang Kaya untuk Orang Miskin: Sebuah Manusiawi dari Surga Kecil Jatuh ke Perut Investor

25 Mei 2025   10:31 Diperbarui: 25 Mei 2025   10:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanah Papua memang kaya. Tapi kekayaan itu tak pernah mampir ke dapur rakyat. Ia langsung terbang ke rekening para pengambil kebijakan, pemilik saham, dan kontraktor proyek nasional. Yang tersisa untuk rakyat hanyalah debu jalan, air keruh, dan undangan untuk rapat koordinasi yang tak pernah ada solusinya.

Tapi tenang. Selama kita masih bisa menyanyi lagu "Tanah Papua, tanah yang kaya", berarti belum waktunya marah.

Karena mungkin di mata negara, kita hanya latar belakang eksotis dari drama investasi yang memuakkan.

Sekian!!!

CATATAN KAKI (DARI MEREKA YANG MASIH BISA MEMBACA)

  • JATAM Papua. Peta Konflik dan Konsesi di Papua, 2022.
  • Tempo. Kekayaan Freeport, Kemiskinan di Papua, Desember 2021.
  • LIPI. Jalan Trans Papua dan Dampaknya, 2020.
  • KPPOD. Pelanggaran Prinsip Afirmasi ASN Papua, 2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun