Mohon tunggu...
Ferdinandus WinandySoesilo
Ferdinandus WinandySoesilo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Bisnis dan Tutor

Dosen bisnis yang humoris dan suka bercanda Life Coach and Mindset Coach

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Percaya Diri: Pentingkah?

1 November 2023   07:00 Diperbarui: 13 November 2023   08:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Percaya Diri?

Percaya diri didefinisikan sebagai pengetahuan akan kemampuan untuk menghadapi suatu tugas/pekerjaan, keyakinan akan kemampuan diri sendiri, biasanya dalam suatu lingkungan ataupun kondisi (Smith, 2022).  Percaya diri umumnya dianggap sebagai sifat yang diinginkan, biasanya dalam olahraga dimana hal ini sangat dihargai dan dianggap menjadi suatu keharusan.  

Keputusan untuk Percaya Diri

Siapa kita, bagaimana kita bertindak, apa yang kita hargai, apa yang kita tidak hargai merupakan beberapa contoh dari keputusan-keputusan yang kita buat yang merupakan kompilasi dari keputusan-keputusan kecil yang kita buat mulai dari ratusan bahkan hingga ribuan kali sehari.  Percaya diri memainkan peran penting dalam segala keputusan yang kita buat setiap hari.  

Apakah kita bertindak? Apakah kita hanya diam saja? Apa yang kita lakukan saat ada kesempatan-kesempatan yang muncul? Apakah kita membela sesuatu atau menghiraukannya? Ini merupakan keputusan-keputusan yang kita putuskan sehari-hari apapun itu.  Bahkan terkadang untuk tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa juga sama dengan melakukan sesuatu.  Misalnya, tidak menceritakan perasaan kita ke orang lain, tidak mengekspresikan emosi di depan atasan juga merupakan tindakan.  

Pixabay
Pixabay

Terkadang kita harus membuat keputusan untuk menaruh diri kita pada suatu situasi dimana kita mengambil keputusan dahulu, baru kemudian hadirlah rasa percaya diri.  Misalnya apabila kita suka aktivitas gym mungkin kita harus berani memulai mendaftarkan diri menjadi anggota gym dan memulai aktivitas gym barulah kita menumbuhkan rasa percaya diri sedikit demi sedikit.  Memunculkan rasa berani untuk memulai sesuatu dan memulai melaksanakannya sedikit demi sedikit untuk menumbuhkan dan mematangkan rasa percaya diri.  

Apakah Kepercayaan Diri Adalah Hal Yang Benar-Benar Kita Inginkan?

Apakah kita betul-betul hanya ingin memiliki rasa percaya diri? Atau apakah ada harapan dan keinginan yang mendasari di balik klaim aspiratif tersebut?

Pain Points / Titik Masalah

Selalu penting untuk menemukan titik masalah yang ada di balik tujuan apa pun.  Kamu harus benar-benar mengetahui dan memahami apa yang kamu inginkan dibalik menginginkan rasa percaya diri.  Apakah ingin memiliki rasa percaya diri untuk pergi berkencan untuk menemukan hubungan yang bermakna? Atau apakah kamu ingin memiliki performa olahraga lebih baik, sehingga anda tidak terus-terusan duduk di bangku cadangan? Apakah untuk memulai hasrat atau bisnis sendiri? 

Anda perlu memikirkan titik masalah dibalik menginginkan rasa percaya diri untuk menginspirasi tindakan tindakan untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat.  Contoh: saya ingin anda memikirkan mengapa anda membaca artikel ini: anda membaca artikel ini untuk alasan tertentu dan alasan ini jauh lebih kuat daripada sekedar menginginkan rasa percaya diri.  

Pinterest
Pinterest

Albert Einstein pernah mengatakan: "Insanity is to do the same thing and expect a different result".  Jika diterjemahkan "Kegilaan adalah melakukan hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda".  Jadi, Anda hanya memiliki dua pilihan: mengambil tindakan dan melakukan apa yang tidak anda yakini, atau tidak melakukan apa pun.  Tidak melakukan apa-apa seharusnya menjadi hasil yang jauh lebih menakutkan.  Jika anda bertanya kepada generasi yang lebih tua apa hal yang paling menyesalkan buat mereka dalam hidup ini, mereka akan mengatakan kepada anda  mereka akan memberitahu Anda apa yang tidak mereka lakukan, bukan penyesalan mereka - kelambanan mereka itulah yang mengisi kekosongan penyesalan dalam hidup mereka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun