Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dirancang oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki tujuan untuk mendorong mahasiswa dapat mendapatkan ilmu didalam dunia kerja ataupun lapangan. Kampus Merdeka telah tertulis beberapa bentuk skema kegiatan pembelajaran yang ditawarkan, yaitu Pertukaran Mahasiswa, Magang/Praktik Kerja, Kampus Mengajar, Penelitan/Riset, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausahaan, Studi Independen, dan Kuliah kerja Nyata Tematik.
Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan, program MBKM bertujuan merangsang dan mendorong institusi perguruan tinggi melakukan perubahaan. Demi menyukseskan program MBKM yang diadakan, Fakultas Arsitektur dan Desain UPN "veteran" Jawa Timur turut ikut serta dalam melaksanakan program Magang MBKM bersama dengan perusahaan atau pun instansi yang menyetujui Nota Kesepaham atau Memorandum Of Understanding (MoU).
Dalam pelaksanaan, kegiatan ini berlangsung selama 6 bulan atau 1 semester yang diakui setara dengan 20sks. Salah satu perusahaan yang bersedia untuk bekerja sama adalah CV.Tiga Putra Jaya.
CV. Tiga Putra Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang didirikan pada tahun 2010. Dalam melaksanakan pekerjaan, CV. Tiga Putra Jaya didukung oleh tenaga profesional yang mempunyai latar belakang dan pengalaman yang cukup dalam bidang pekerjaan konstruksi.
Dalam Magang Mandiri MBKM ini, para Mahasiswa yang memilih untuk magang pada bidang perancangan memiliki beberapa jobdesk seperti drafter, 3D modelling, dan Rendering. lalu untuk bidang pengawasan para mahasiswa magang akan diajak untuk terjun ke site yang akan dibangun dan pada tahap awal akan melakukan survey serta pengukuran site, dan selanjutnya akan melakukan pengawasan secara berkala yang didampingi oleh penanggung jawab perusahaan.
Kehadiran Program MBKM ini dapat membantu mahasiswa siap terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesionalan pekerjaannya yang sesuai dengan bidang yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus bersifat statis (pada kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan-kegiatan dalam dunia kerja yang nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas.
