Mohon tunggu...
Ferdiansyah Yusuf
Ferdiansyah Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sepak Bola Anak-anak di Kampung pada Saat Bulan Ramadhan

26 Juli 2021   18:17 Diperbarui: 26 Juli 2021   18:41 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sepak Bola Anak Anak Di Kampung Pada Saat Bulan Ramdhan

Sepak bola mulai dikenal pad atahun 255 - 256 SM, pertama kali di mainkan di China oleh para tentara untuk melatih fisik tepatnya pada zaman Chun Qiu Guo. Saat itu sepak bola dikenal dengan istilah Tsu Chu. Tsu yang artinya menejang bola dengan kaki dan Chu yanga rtinya bola dari kulit dan ada isinya. Sepak bola lebih terkenal dengan kata soccer yang diciptakan oleh seorang mahasiswa universitas oxford yang bernama Charles Wreford Brwon, tetapi orang inggris lebih sering menggunakan istilah footbal yang berarti bola yang ditendang dengan kaki. Pada tangal 26 Oktober 1863 anggota tim sepak bola berkumpul untuk mwmbuat beberapa peraturan tentang permainan sepak bola, sekarang ini peraturan pertandingan secara umum diperbarui etiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional yang juga menyelenggarakan piala dunia setiap empat tahun sekali.

sepak bola masuk ke Indonesia pertamanya dimulai sejak pemerintahan bangsa Hindia Belanda pada tahun 1914. Sepak bola Indonesia secara resmi dimulai sejak adanya PSSI (Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesai). PSSI didirikan oleh Soertin Sosrosoegondo yang sekaligus menjabat sebagai ketua PSSI yang pertama. Sebelum adanya  PSSI sebenarnya sudah ada Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) sebuah organisasi yang didirikan oleh perkumpulan sepak bola pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Liga sepak bola pertama Indonesia pertama dimulai pada tahun 1930an itu masih pada era kolonial Belanda. Penyelenggaraannya juga masih sangat amatir dan lebih dikenalnya sebagai perserikatan sebenarnya kemudian pada tahun 1979 -- 1980 diperkenalkan kompetisi liga sepak bola utama atau yang dikenal sebagai Galatama yang terdiri dari sebuah divisi tunggal dan dianggap lebih semi profesional. Pada tahun 1994 PSSI membentuk Liga Indonesia dengan tujuan meninglkatkan kualitas sepak bola Indonesia dan kemudian pada tahun 2008 terbentuk Liga Super Indonesia, pada tahun 2014 terbenuk lagi Liga Primer Indoneisa dan yang terakhir ssat ini ialah Liga 1.

Kini sepak bolah sudah menjadi olahraga yang tidak asing lagi bagi kita semua. Olahraga ini biasa di mainkan oleh anak2 bahkan sampai orang dewasa sekalipun. Olahraga sepak bola ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Dengan bermain sepak bola kita  juga dapat meningkatkan imun tubuh karena olahrag dapat meningkatkan aliran darah dan getah bening saat otot berkontraksi, olahrga juga kemudian akan meningkatkan sirkulasi sel kekebalan, alhasil ini dapat membuatnya menjelajah tubuh dengan kecepatan yang lebih tinggi serta jumlah yang lebih tinggi. Olahrag juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Apalagai pada saat pandemi covid 19 ini kita selalu dianjurkan untuk menjaga kesehataan tubuh, menjaga imun tubuh, dan tak lupa menjaga pola makn sehat. Olah raga sepak bola bisa menjadi salah satu olahraga yang dapat kita lakukan guna mencegah covid 19.

Sepak bola memang tidak bisa terlepas dari kehidupan keseharian kita. Di sekitar kita pasti ada saja orang yang bermain sepak bola, tujuan dari permainan ini ialah memasukan bola sebanyak banyaknya ke gawang lawan. Di sekitar tempat tinggal saya ini sepak bola banyak di mainkan oleh anak anak. Mereka memainkannya penuh dengan semangat walau banyak bercandanya si. Pada bulan ramadhan ini memang sedikit berbeda dari biasanya karena mereka harus bermain dengan rasa haus dan lapar yang sangat menganggu pastinya. Tapi semangat anak anak ini sangat luar biasa mereka dari siang sampai sore terus bermain sambil menunggu wakt berbuka puasa. Permainan anak anak ini pun sangat lah sederhana mereka biasanya bermain dengan bermodalkan bola plastik yang di belinya di warung warung kelontong sekitar tempat tinggal mereka dengan harganya pun gak sampe 10 ribu, gawangya pun juga cukup sederhana yakni hanya dengan menggunka alas kaki mereka dan tentunya tanpa palang dan tanpa jaring, anak anak ini pun juga bermain tanpa alas kaki alias nyeker. Lapangannya pun tidak ada patokan yang pasti karena di setiap sudutnya hanya di kasih sandal mereka sebagai patoknya.  Aturan mainnya pun juga cukup simpel biasanya mereka membagagi kelompok dengan cara suit, yang jago suit dengna yang jago dan yang kurang jago suit dengna yang kurang jago sehingga terbentuklah dua kelompok. Untuk menentukan siapa yang memilih bola ataupun tempat mereka biasanya juga melakukakan suit yang menang suit pastinya yang berhak memilih duluan. Di tempat saya ini yang bisalah di katakan padat penduduk ini maka untuk tempat mereka bermain sepak bola ini yakni di pelataran halaman masjid meskipun tidak luas sekali tapi cukup kalo buat main anak anak. Mereka biasanya mulai bermain sepak bola ini sehabis ashar sampai waktu berbuka tiba. Ketika waktu berbuka telah tiba mereka pada pulang ke rumah masing masing

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun