Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut Direktorat Jendral Perbendaharaan Kementerian keuangan, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta. Pada tahun 2023 jumlah UMKM di Kota Bogor mencapai 73.336 unit. Sedangkan pada tahun 2021, jumlah UMKM di Kota Bogor adalah 68.992 unit. Salah satu bentuk usaha yang cukup banyak digemari adalah usaha di bidang kuliner, khususnya pembuatan roti manis. Roti manis merupakan salah satu makanan ringan yang digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa karena rasanya lembut, manis, dan mudah di jumpai di berbagai kesempatan peningkatan permintaan terhadap roti manis, baik dari masyarakat perkotaan maupun pedesaan menjadi bukti bahwa bisnis roti manis memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Dengan karakteristik nya yang praktis, bergizi, serta dapat di kreasikan dengan berbagai isian dan topping. Roti manis menawarkan fleksibilitas bagi para wirausahawan untuk mengembangkan produk yang inovatif dan menarik. Roti manis telah lama menjadi salah satu favorit masyakarat Indonesia sebagai makanan pokok dan selingan. Berbeda dengan roti tawar, roti manis memiliki cita rasa yang lebih kuat, tekstur, empuk, serta dapat disi dengan varian isian menarik seperti coklat dan keju.Â
Profil Pelaku UsahaÂ
   Pelaku usaha di balik UMKM Roti manis ''Manis Sejahtera'' adalah bapak Mulyono seorang penjualan roti manis berusia 44 tahun yang berasal dari Cilendek Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Lahir dan besar di lingkungan yang sederhana. Bapak Mulyono sejak muda telah akrab dengan dunia memasak, terutama membuat roti dan kue tradisional yang sering dibagikan kepada tetangga saat bergotong goyong, pendidikannya hingga tingkat SMA, tetapi pengalaman hidupnya yang kaya membuatnya menjadi sosok yang tangguh dan inovatif.Â
 Awal Memulai Usaha Â
   Pak mulyono adalah seorang pria sederhana yang sejak lama memiliki hobi membuat kue dan roti. Sejak masih muda beliau sering membantu istri di dapur, terutama saat membuat roti manis untuk acara keluarga, dari situ lah muncul ketertarikan pada dunia roti. Beberapa tahun kemudian, setelah bekerja sebagai buruh pabrik, beliau mulai usaha sendiri dengan tabungan oven kecil dan peralatan sederhana, beliau mencoba berbagai resep roti manis, berulang kali gagal, kadang gosong, kadang padat. Namun kegigihannya membuat beliau terus belajar dari buku resep dan berbagai pengalaman dengan tetangga yang lebih dahulu berjualan kue. awalnya, beliau hanya membuat roti manis dalam jumlah sedikit, kemudian menitipkannya di warung-warung sekitar rumah, roti buatan pa Mulyono terkenal lembut dan harum, dengan isi sederhana seperti cokelat, keju dan kacang hijau.Â
Lamanya Usaha Berlangsung
    Usaha Roti Manis bapak Mulyono termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dirintis dari skala rumahan. Usaha ini sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun sejak pertama kali didirikan. Pada awalnya, usaha hanya memproduksi roti dalam jumlah kecil untuk dipasarkan di warung sekitar rumah, namun seiring berjalannya waktu, usaha ini terus berkembang dengan jumlah produksi yang meningkat dan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Lamanya usaha yang sudah berlangsung menunjukkan bahwa roti manis pak mulyono mampu bertahan menghadapi persaingan, tetap menjaga kualitas, serta mendapat kepercayaan dari konsumen. Konsistensi dalam menjaga cita rasa, harga yang terjangkau, dan pelayanan yang baik menjadi kunci agar usaha ini tetap update hingga saat ini. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut semakin berkembang,. Pemintaan dari masyarakat sekitar meningkat karena kualitas rasa roti buatan bapak Mulyono yang lembut dan enak. Hal ini mendorong beliau untuk menambah jumlah produksi setiap harinya. Dalam waktu 3 -- 5 tahun pertama, usaha ini mulai dikenal lebih luas, bahkan roti manisnya di pasarkan di sekolah dan pasar tradisional. Hingga kini , usaha roti manis beliau sudah berjalan lebih dari satu decade, Dalam perjalanannya, usaha ini mengalami berbagai tantangan seperti persaingan dengan produk roti modern, keterbatasan modal, serta naik turunnya harga bahan baku. Berkat ketekunan, kualitas produk yang di jaga, serta dukungan keluarga. Usaha ini tetap bertahan dan menjadi salah satu UMKM di lingkungan sekitar.
Kendala yang Akan di Hadapi
Keterbatasan modal adalah usaha kecil yang masih menghadapi keterbatasan modal untuk memperluas usaha, membeli peralatan modern atau menambah tenaga kerja, hal ini dapat menghambat peningkatan kapasitas produk roti manis. Harga bahan baku yang tidak stabil harga bahan baku utama seperti tepung terigu, gula mentega, telur, dan cokelat sering mengalami mengalami kenaikan. Ketidakstabilan harga ini membuat harga jual roti tidak selalu bisa dinaikin karena mempertahankan konsumen. Persaingan pasar roti manis merupakan produk yang banyak digemari tetapi juga memiliki pesaing yang cukup besar, baik dari sesama UMKM maupun dari toko roti modern dan produk pabrikan yang sudah lebih terkenal. Ketergantungan pada alat produksi sederhana produksi masih menggunakan peralatan tradisional sehingga kapasitas produksi tidak bisa besar. Jika permintaan meningkat sering kali tidak dapat terpenuhi dengan cepat.
Solusi yang harus DiterapkanÂ
    Mengatasi keterbatasan modal membuka sistem pre-order agar produksi sesuai pesanan sehingga modal tidak terbuang. Menghadapi harga bahan baku yang tidak stabil mencari pemasok tetap dengan harga lebih stabil membeli bahan baku dalam jumlah besar ketika harga roti manis sedang murah. Menyesuaikan ukuran atau varian produk agar tetap terjangkau tanpa menurunkan kualitas. Mengatasi persaingan pasar menjaga cita rasa khas yang menjadi keunggulan produk. Membuat variasi rasa baru (misalnya cokelat lumer. keju,susu, matcha, dan lainnya) memberikan pelayanaan ramah dan menjaga kebersihan sehingga konsumen lebih percaya. Meningkatkan kapasitas produksi membuat jadwal produksi teratur untuk memenuhi permintaan banyak. Mengatasi masalah distribusi dan daya tahan produk memproduksi roti sesuai kebutuhan harian agar tidak banyak sisa.