Mohon tunggu...
Fera Andriani Djakfar
Fera Andriani Djakfar Mohon Tunggu... Dosen - Ibu rumah tangga, Dosen, Guru madrasah, Penulis Buku: Dari Luapan Sungai Nil, Surat Dari Alexandria, Kejutan Buat Malaikat, Arus Atap dan Cinta, Serial Addun dan Addin, Islam Lokal: Fenomena Ngabula di PEsantren Madura

Banyak-banyaklah membaca buku, hingga kenyang, sampai kebelet menulis tak tertahankan!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal Ketiga Malah Dianggap Mengerikan, Padahal Inilah yang Seharusnya Dilakukan Orang Sakit

12 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 13 Juni 2021   00:23 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: bobo.grid.id

         

Sahabat, di masa pandemi ini kita banyak menyaksikan baik langsung maupun tidak langsung, jumlah orang yang sakit naik berkali lipat dari masa sebelumnya. Terlepas dari pro dan kontra yang mengiringi wabah ini, berikut adalah beberapa adab atau aturan yang hendaknya dipegang teguh oleh orang yang sedang sakit:

Pertama, Berobatlah dengan yang halal

"Dari Abi Darda': Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan sekaligus obatnya, dan menjadikan setiap penyakt itu ada obatnya. Maka berobatlah, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram."  

         Sebisa mungkin agar orang yang sakit mencari pengobatan yang halal, baik dari bahan, cara mendapatkan, hingga aturan pakainya. Sakit merupakan penggugur dosa, dan itu harus didukung dengan cara-cara halal dalam pengobatan.

Kedua, jangan putus asa!

Orang yang sakit hendaknya tetap berpikir positif bahwa dirinya akan sembuh. Untuk itu, tidak ada salahnya jika dia tetap mempunyai beberapa rencana ke depan untuk menjadi penyemangat hidupnya.Jjika seseorang tidak mempunyai target apapun, dia tidak mau berusaha untuk bangkit. Berbeda dengan seseorang yang masih mempunyai impian, visi , dan misi.

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (QS. Yusuf: 87)

Ketiga, Membuat wasiat

Inilah yang kadang luput dari perhatian, atau bahkan justru keluarganya yang melarang. Kepercayaan yang beredar di masyarakat kita, jika orang sakit memberi wasiat, itu pertanda ajal sudah dekat. Padahal tidaklah demikian. Ajal seringkali datang tanpa permisi, tanpa pemberitahuan dan notifikasi. Untuk itu sebaiknya dibiasakan menulis atau merekam wasiat dalam kondisi apapun, terutama jika sedang sakit atau akan bepergian. Wasiat tidak melulu soal materi dan hutang piutang, tapi juga beban pekerjaan, tanggung jawab yang sedang dipegang dalam jabatan tertentu maupun dalam organisasi, janji kepada orang atau instansi, nazar, dan sebagainya.

: : .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun