Kebenciannya dapat kurasakan, menyesak dalam sanubariku, meresap hingga daging dan tulangku.
Tapi mengapa?
Pertanyaan yang tak pernah aku bisa ketahui jawabannya.
Aku sangat mendambakan hubungan yang mesra, tertawa dan sedih bersama.
Tapi itu hanya imajinasi tak berujung. Seiring waktu, aku mulai yakin itu memang imajinasi belaka.
Ah....mengapa aku begitu dangkal.
Mungkin dia ingin agar aku tahan dan tangguh dalam semua medan, layaknya ban radial.
Tapi aku lelah dengan tempaan ini, aku ingin dimanja, aku ingin dipeluk dan didengar keluh kesahnya.
Aku ingin merasakan sentuhan lembutnya.
Aku ingin hidup normaaaaaal.......
Layaknya anak perempuan lain yang lembut. lunglai dan selalu butuh bantuan