Mohon tunggu...
Fenny Trisnawati
Fenny Trisnawati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Manusia cuma bisa usaha, Tuhan yang tentukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia adalah Ibuku

27 Maret 2021   12:47 Diperbarui: 27 Maret 2021   12:49 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kebenciannya dapat kurasakan, menyesak dalam sanubariku, meresap hingga daging dan tulangku.

Tapi mengapa?

Pertanyaan yang tak pernah aku bisa ketahui jawabannya.

Aku sangat mendambakan hubungan yang mesra, tertawa dan sedih bersama.

Tapi itu hanya imajinasi tak berujung. Seiring waktu, aku mulai yakin itu memang imajinasi belaka.

Ah....mengapa aku begitu dangkal.

Mungkin dia ingin agar aku tahan dan tangguh dalam semua medan, layaknya ban radial.

Tapi aku lelah dengan tempaan ini, aku ingin dimanja, aku ingin dipeluk dan didengar keluh kesahnya.

Aku ingin merasakan sentuhan lembutnya.

Aku ingin hidup normaaaaaal.......

Layaknya anak perempuan lain yang lembut. lunglai dan selalu butuh bantuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun