Mohon tunggu...
Fenny Ferawati
Fenny Ferawati Mohon Tunggu... wiraswasta -

Istri A. Adhisurya dan Ibu satu putra, Muhammad Pahlawan Alhaq. Menyukai dunia penulisan dan bisnis. Aktif menulis di www.missfenny.net. FB: fenny.ferawati | Twitter & Pinterest: @fennyferawati | Instagram: fenny_ferawati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

24 Tahun JNE: Mesin Ketik Jadul hingga Rambak Cakar

15 November 2014   19:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bergegas membuka smartphone ketika terdengar notifikasi BBM. Sebagai pelaku bisnis online yang mengandalkan komunikasi via line chat maupun sms, kecepatan respon terhadap pelanggan selalu saya utamakan. Saya membaca chat masuk yang bertuliskan:

"Mbak, saya jadi ambil A, B dan C. Total berapa? Dikirim ke alamat XXXX ya?"

Saya lalu membalas pesan tersebut dengan jawaban total biaya barang berikut beberapa opsi jasa pengiriman barang berikut ongkos kirimnya. Saya memang selalu memberikan pilihan jasa pengiriman, tidak serta merta memberikan ongkos kirim. Selain menghindari kesalahan jumlah ongkos kirim yang diminta, tidak jarang jasa pengiriman yang digunakan tidak sesuai dengan konsumen sehingga rawan menimbulkan keluhan.

"Oke mbak, pilih JNE saja, yang sudah biasa pakai.  ... ". Demikian jawaban pelanggan. Saya pun mengiyakan dan segera menyiapkan pesanan agar bisa segera dikirim begitu ada konfirmasi pembayaran. Dari sekian banyak pesanan barang yang akan saya kirim biasanya lebih banyak yang menggunakan JNE. Meskipun tidak selalu ongkos kirim yang harus dibayarkan paling murah, rupanya JNE sudah mendapat hati pelanggan untuk urusan kepercayaan pengiriman barang.

[caption id="attachment_354414" align="aligncenter" width="576" caption="Bukti pengiriman barang (doc. pribadi)"][/caption]

Kebetulan saat itu saya sedang berada di daerah Kalasan, dekat dengan bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Di kawasan bandara berjajar counter jasa pengiriman. Saya segera disambut pegawai JNE yang kemudian mempersilahkan duduk di meja penerimaan barang. Saya sangat terkejut mendapati pegawai JNE yang lincah menggunakan mesin ketik jadul untuk menuliskan data di form. Hal yang unik dan tidak biasa. Usut punya usut ternyata penggunaaan mesin ketik di counter tersebut dengan alasan tidak terganggu kinerjanya ketika mati lampu dan lebih jelas data yang tertulis dibanding di tulis tangan. Maklum sebagian besar pegawainya laki-laki yang mengaku tidak memiliki kemampuan menulis yang rapi dan mudah terbaca. Hal ini semakin membuat Fenny memberikan dua jempol untuk pelayanan JNE.

[caption id="attachment_354417" align="aligncenter" width="432" caption="pelayanan JNE"]

14160674641626711371
14160674641626711371
[/caption]

Saya sendiri juga lebih suka menggunakan jasa pengiriman JNE. Fitur cek tarif dan tracking yang tersedia di website resmi JNE sangat membantu. Untuk urusan cek tarif, jarang sekali jumlah ongkos kirim yang saya bayarkan meleset ketika transaksi di counter JNE dimanapun. Selain menguntungkan pelanggan yang tidak harus membayar berlebih, saya pun jadi tidak beresiko rugi karena jumlah ongkos yang diminta kurang. Fitur trackingnya juga jelas karena bisa memberikan informasi posisi barang yang dikirimkan, sedang dalam proses pengiriman atau sudah diterima.

[caption id="attachment_354430" align="aligncenter" width="300" caption="Cek tarif dan tracking JNE"]

1416069177826825236
1416069177826825236
[/caption]

Selain mendukung aktivitas bisnis online, saya juga kerap menggunakan jasa pengiriman JNE untuk keperluan pribadi. Salah satunya ketika tiba-tiba kakak saya yang berada di Padang kangen dengan rambak cakar, cemilan ringan khas Klaten. Tekstur rambak cakar yang rawan hancur membuat saya pusing dengan cara pengirimannya. Kalaupun dikemas dengan kardus, jika dibanting bisa-bisa remuk. Saya lantas browsing jasa pengiriman yang mau mengirimkan barang jenis makanan.

[caption id="attachment_354420" align="aligncenter" width="320" caption="rambak cakar khas Klaten"]

1416067582213384683
1416067582213384683
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun