Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Film

Nonton Film Menurut Fenni Bungsu

4 April 2019   09:51 Diperbarui: 4 April 2019   10:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, salam #SemangatCiee. Siapa sih di sini yang tidak suka nonton film? Pasti kebanyakan pada suka, karena nonton film itu menghibur, menyenangkan, menegangkan, dan menghanyutkan perasaan, ciee. Yah, tergantung genre film yang ditonton tentunya, ada yang mencampuradukkan perasaan penontonnya sehingga ikut menitikkan air mata padahal di momen sebelumnya sedang ikut tegang dengan tingkah tokoh yang menyebalkan, ada pula yang dibiarkan sesuai genre yang diusung.

Dari awal tahun 2019 saja sudah banyak film yang berseliweran di bioskop. Baik itu film dalam negeri maupun mancanegara dengan ragam genre. Buat pecinta film tentunya nggak akan melewatkan momen tersebut, bahkan bisa sampai berkali-kali nonton kalau bisa, karena film yang ditonton memberikan kesan luar biasa.

Kalau saya, dapat dihitung dengan jari, hahah. Maklum sibuk dan momen jam tayangnya belum ada yang pas ketika saya ada waktu luang. Bahkan yah kadang sampai sudah ditayangkan di televisi pun ada yang belum saya tonton juga, hihi. Nggak perlu disebutkan ya, soalnya kalau dihitung lumayan juga, hihi, anggaplah ini curcol di minggu pertama bulan April yak.

Terkait film, saya sebenarnya nggak pilih genre, hanya saja kebetulan momennya bisa ketemu film yang genrenya sama. Seperti:

  1. Saya suka film sederhana tapi menghibur. Hmm, maksudnya adalah filmnya mudah dicerna, meski ada adegan komedinya tetapi bukan sekadar lelucon angin lalu saja. Misalnya kalau dalam negeri yaitu film Preman Pensiun dan Koki-koki Cilik, sedangkan dari luar negeri film Rab Ne Bana Di Jodi.
  2. Film action juga saya suka. Sebab suasana menjadi lebih hidup apalagi bila film tersebut dilengkapi pula dengan gelak tawa yang tidak mengubah esensi cerita, misalnya seperti film Wiro Sableng dan Extreme Job.
  3. Selain dua hal di atas, saya pun tidak ingin melewatkan kisah petualangan dari tokoh Robert Langdon. Sejak kemunculannya dengan The Davinci Code, saya suka dengan teka-teki cerita tersebut. Apalagi sebelumnya saya pun telah membaca novelnya, maka semakin suka mengikuti perjalanan seorang tokoh yang dapat membaca Anagram itu. Dilanjutkan pula dengan kisah Angel and Demons, lalu Inferno.

dok. pixabay
dok. pixabay

Nah itulah secuil ulasan saya mengenai film. Sebenarnya apapun genre film yang kita suka, yang penting cara menontonnya yang membuat asyik. Sebab mungkin aja pas ada waktu buat nonton film kesukaan eh ternyata banyak gangguan yang akhirnya membuat tidak nyaman, tentu tidak akan menjadi momen yang berkesan, kan..kan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun