Mohon tunggu...
Femma falasifa
Femma falasifa Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWI

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENTINGNYA MEMAHAMI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

5 Desember 2020   12:26 Diperbarui: 5 Desember 2020   12:29 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN Perencanaan pembelajaran merupakan tahap penting bagi seorang guru untuk melaksanakan pembelajaran yang maksimal. Pada tahap ini dibutuhkan kemampuan, kejelian guru dalam merancang suatu proses pembelajaran. Dalam suatu kelas, setiap peserta didik pasti memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda sehingga perlakuan yang sama akan berakibat pada kurang maksimalnya proses Oleh karena itu, sebelum melaksanakan proses pembelajaran dibutuhkan analisis karakteristik peserta didik terlebih dahulu. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru perlu menjadikan karakteristik peserta didik sebagai tolok ukur pada tahap perencanaan dan pengelolaan pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran di sekolah dasar memiliki corak yang berbda dengan proses pembelajaran di jenjang yang lainnya. Peserta didik usia sekolah dasar merupakan anak usia 7-12 tahun yang mana menurut Piaget berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini anak akan lebih memahami seauatu jika diperlihatkan sesuatu secara langsung. Anak akan memperoleh pengalaman yang nyata pada tahap ini. Dengan demikian, karakteristik pembelajaran seharusnya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik di sekolah dasar. Keberagaman karakteristik peserta didik dalam suatu kelas sudah seharusnya diterima keberadaannya dan tugas guru yaitu merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga hasil yang akan dicapai dapat maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nelly Tournaki dan David M. Podell (2005) bahwa guru seharusnya memberikan perlakuan secara berbeda terhadap berbagai karakteristik siswa mengingat karakteristik peserta didik di suatu kelas Hal ini dikarenakan proses pembelajaran akan efektif jika guru melakukan perencanaan pembelajaran yang mengacu pada karakteristik peserta didik sekolah dasar. Karakteristik peserta didik yang dapat diidentifikasi sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, kemampuan awal, gaya kognitif, gaya belajar, motivasi, dan faktor sosial budaya PEMBAHASAN Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan usianya. Analisis karakteristik peserta didik merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan, bakat, dan minat peserta didik. Dengan demikian, guru dapat melaksanakan program pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Menurut Supariasa dalam (Wulandari, 2018), karakteristik anak usia sekolah dasar terbagi menjadi empat bagian meliputi fisik, emosi, sosial, dan intelektual. a. Fisik/Jasmani 1) Pertumbuhan lambat dan teratur. 2) Anak perempuan biasanya lebih tinggi dan lebih berat dibanding anak laki-laki dengan usia yang sama. 3) Anggota-anggota badan memanjang sampai akhir masa ini. 4) Peningkatan koordinasi besar dan otot-otot halus. 5) Pertumbuhan tulang, tulang sangat sensitif terhadap kecelakaan. 6) Pertumbuhan gigi tetap, gigi susu tanggal, nafsu makan besar, senang makan dan aktif. 7) Fungsi penglihatan normal dan anak perempuan mengalami haid pada akhir masa ini. b. Emosi 1) Suka berteman, ingin sukses, ingin tahu, bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan diri sendiri, mudah cemas jika ada kemalangan di dalam keluarga. 2) Tidak terlalu ingin tahu terhadap lawan jenis. c. Sosial 1) Senang berada di dalam kelompok, berminat di dalam permainan yang bersaing, mulai menunjukkan sikap kepemimpinan, mulai menunjukkan penampilan diri, jujur, sering punya kelompok teman-teman 2) Sangat erat dengan teman-teman sejenis, laki-laki dan perempuan bermain sendiri-sendiri. d. Intelektual 1) Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat, minat besar dalam belajar dan keterampilan, ingin coba-coba, selalu ingin tahu sesuatu. 2) Perhatian terhadap sesuatu sangat singkat. Peserta didik sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 7 - 12 tahun. Pada masa ini disebut juga masa intelektual atau keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelumnya dan sesudahnya. Sehingga pengetahuan anak akan bertambah pesat seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang bersifat dinamis bergerak. Implikasinya adalah anak cenderung untuk melakukan beragam aktivitas yang akan berguna pada proses perkembangannya kelak (Jatmika, 2005). Kebutuhan Peserta Didik Sekolah Dasar 1. Anak SD Senang Bermain Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsure permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan Anak SD Senang Bergerak Orang dewasa dapat duduk berjam‐jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan. 3. Anak usia SD Senang Bekerja dalam Kelompok Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok sebaya, mereka belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya di lingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3‐4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

  1. Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep‐konsep lama. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup. Implikasi Karakteristik Peserta Didik terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah Dasar.
  2. Karakteristik anak usia SD adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam Menurut Havighurst tugas perkembangan anak usia SD adalah sebagai berikut : a. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik. b. Membangun hidup sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan. c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya. d. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. e. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat. f. Mengembangkan konsep‐konsep hidup yang perlu dalam kehidupan. g. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai‐nilai sebagai pedoman perilaku. h. Mencapai kemandirian pribadi. Dengan demikian tugas perkembangan tersebut mendorong guru SD untuk : 1) Menciptkaan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik. 2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya sehingga kepribadian sosialnya berkembang. 3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun konsep; serta 4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai‐nilai sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.

 PENUTUP 

Karakteristik peserta didik di sekolah dasar perlu diketahui oleh guru untuk memudahkan dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran yang tepat. Karakteristik peserta didik juga membantu guru dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik pun menjadi maksimal.

Peserta didik sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 7 - 12 tahun. Pada masa ini disebut juga masa intelektual atau keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelumnya dan sesudahnya. Sehingga pengetahuan anak akan bertambah pesat seiring dengan bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasaipun semakin beragam. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

 DAFTAR PUSTAKA

 Budianingsih, C. Asri. 2011. Karakteristik Siswa Sebagai Pijakan dalam Penelitian dan Metode Pembelajaran. Cakrawala Pendidikan. Th. XXX. No. 1. Jatmika, Herka Maya. 2005. Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol. 3. No. 1. Tournaki, Nelly dan David M. Podell. 2005. The Impact of Student Characteristics and Teacher Efficacy on Teachers’ Predictions of Student Success. ELSEVIER. Teaching and Teacher Education 21. Hlm. 299-344. Wulandari, Ayu. 2018. Pengaruh Penggunaan Kartu UNO Sebagai Media Permainan Tentang Buah dan Sayur Pada Anak Sekolah Dasar di SD N Brosot dan SD N Prembulan Galur Kulonprogo. Skripsi. Yogyakarta: Politeknik Kementerian Kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun