Mohon tunggu...
Felix Yohanes Andaria
Felix Yohanes Andaria Mohon Tunggu... Guru - Pendeta dan Guru Pendidikan Agama Kristen

Integrity, Respect, Discipline

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Merencanakan Kepemimpinan Berkelanjutan dalam Gereja untuk Menghadapi Era Digital

5 April 2024   09:00 Diperbarui: 5 April 2024   09:06 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Sesuai dengan judul yang telah dibuat oleh penulis yaitu tentang kepemimpinan yang berkelanjutan, maka masalah yang di angkat pada makalah ini juga berhubungan dengan bagaimana mengkader para pemimpin untuk mampu melanjutkan kepemimpinan di gereja. Masalah mengenai keberlanjutan kepemimpinan, yang sering muncul di gereja menurut penulis, tidak seharusnya terjadi, jika proses estafet kepemimpinan dapat diatur dan direncanakan sedemikian rupa, sehingga melalui sistem suksesi kepemimpinan yang berjalan itulah, seorang pemimpin yang dianggap layak untuk melanjutkan kepemimpinan dapat dilahirkan. Dari hasil pengamatan penulis, masalah-masalah yang dominan mempengaruhi kepemimpinan yang berkelanjutan di gereja (POUK Pelita Cimanggis) adalah sebagai berikut :

Tidak ada program perencanaan yang strategis yang dibuat gereja dalam rangka mencari pemimpin gerejanya. Sama sekali tidak ada program pengkaderan atau pembinaan bagi jemaat untuk dipersiapkan menjadi calon pemimpin di gereja

Belum adanya kesadaran dari para majelis (penatua dan diaken) yang sekarang menjabat, untuk memikirkan siapa calon-calon pemimpin mendatang, yang akan di kaderisasi supaya siap, mampu dan kompeten untuk melakukan pelayanan jabatan gerejawi

Program pembinaan yang sekarang terjadi hanyalah dilakukan pada rentang waktu yang sangat singkat, yaitu pembinaan majelis diadakan setelah pemilihan majelis usai, yang sudah didapatkan siapa saja orang-orangnya yang menduduki jabatan gerejawi. Hal ini bagi penulis adalah suatu yang sangat terlambat untuk melatih dan membina para majelis yang terpilih itu (waktu pembinaan kira-kira 1 sampai 2 bulan saja)

Program pembinaan yang terlambat itu, juga hanya merupakan semata-mata pembinaan teknis dan bersifat formal, mengenai penyelenggaraan ibadah, teknik khotbah dan pemahaman umum tentang administrasi gereja. Pembinaan tidak menyentuh ke ranah teologi Kristen yang mendalam seperti, ilmu tafsir (eksegesis), sejarah gereja, dogmatika (teologi sistematika) dan pendidikan karakter Tuhan Yesus

Belum adanya pembina yang cocok dalam melakukan pembinaan kepada para majelis, serta untuk membuat suatu rencana strategis kepemimpinan yang berkelanjutan secara sistematis

            Inilah yang menjadi permasalahan di gereja POUK Pelita, yang menjelaskan bahwa suatu perencanaan strategis sangat perlu untuk diterapkan dalam organisasi gereja. Dengan penerapan manajemen perencanaan strategis yang efektif dan efisien, sudah dapat dipastikan bahwa, program kepemimpinan yang berkelanjutan akan berjalan dengan baik dan nantinya akan mendapatkan calon-calon pemimpin yang berkualitas unggul.

METODE 

Dalam artikel ini, secara general penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang terdiri atas pengamatan langsung dan studi kepustakaan, artinya penulis melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian (gereja POUK Pelita), hal ini untuk mengetahui permasalahan apa yang terjadi di gereja mengenai kepemimpinan yang berkelanjutan. Sedangkan, kajian studi kepustakaan digunakan untuk melengkapi teori-teori yang mendukung pada penulisan artikel ini. Melalui studi kepustakaan, penulis mengkaji teori yang mendukung yaitu tentang manajemen perencanaan strategis, kepemimpinan berkelanjutan dan apa saja yang harus dilakukan gereja dalam rangka membina dan melakukan kaderisasi anggota jemaatnya, supaya menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu menjalankan kepemimpinan di gereja. Bagian berikutnya akan dipaparkan mengenai konsep kepemimpinan oleh rasul Paulus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepemimpinan yang Berkelanjutan yang dilakukan oleh Rasul Paulus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun