Mohon tunggu...
Felix Tena Longa
Felix Tena Longa Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA, suka menulis

menulis sudah seharusnya demikian-kunjungi wisataziarah.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warloka, Jejak Asal-usul Manusia Flores

31 Agustus 2020   12:26 Diperbarui: 31 Agustus 2020   12:17 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Altar batu di desa Warloka - Manggarai Barat

Berdasarkan teori-teori yang ada, baik teori  out of Africa secara umum, maupun teori perubahan iklim global dan teori out of Taiwan, kami mengungkapkan beberapa hipotesa terkait keberadaan manusia Flores. 

Pertama , Manusia Flores adalah Homo Sapiens Africa seperti yang dikatakan oleh Teori Out of Africa. Dalam bukunya, The Incredible Human Journey ,    Dr. Alice Roberts   memperkirakan bahwa homo sapiens, manusia modern yang melakukan dari Afrika barat daya sekitar 70.000 tahun yang lalu, ketika iklim bumi berubah, dan Gurun Sahara menghijau hanya beberapa ratus tahun. Kesempatan ini mendukung sekelompok manusia meninggalkan  Afrika lewat Gurun Sahara dan kelompok ke jazirah Arab di sebelah selatan. Dari sana kelompok itu memecah diri. Ada yang tinggal, ada yang menuju ke timur dan ada yang menuju ke barat lalu ke arah barat laut dan memasuki benua Eropa. 

Karena merupakan bagian dari manusia modern yang mengembara ke mana-mana, sangat mungkin orang-orang Flores saat ini di dalam dirinya tertanam DNA manusia modern gelombang pertama yang tiba di tanah ini sekitar 40 tahun lalu dan berbagi nenek moyang yang sama dengan penduduk asli Australia, orang Papua dan orang-orang Oseania. Mengapa dikatakan sangat mungkin? 

Karena secara fisik dan budaya, ada batasan antara manusia yang mendiami ujung barat Lautan Pasifik ini. Ada kemiripan fisik manusia di antara 200 negara yang tergabung dalam Melanesian Spreadhead Group , seperti Fiji, Papua Niugini, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Indonesia bagian Timur yang mencakup Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT. 

Oleh penjelajah Perancis - Jules Dumont d'Urville orang-orang yang mendiami kawasan ini disebutMelanesia dari bahasa Yunani Melano -- nesos artinya nusa hitam. Bahkam 11 kabupaten dari 22 kabupaten di NTT dengan latar belakang budaya Melanesia. 

Mbaru Niang - Manggarai/selasar.com
Mbaru Niang - Manggarai/selasar.com

Honai - Papau/hanjodolan.blogspot.com
Honai - Papau/hanjodolan.blogspot.com

Rumah tradisional orang Timor/uastate.com
Rumah tradisional orang Timor/uastate.com

Bahkan orang Manggarai yang selama ini tidak dimasukkan dalam bilangan orang-orang Melanesia secara kasat mata memiliki akar Melanesia yang terekspresi dalam bentuk rumah adatnya. Mbaru Niang yang berada di Wae Rebo dan saat ini dikategorikan sebagai Warisan Dunia memiliki wilayah yang akurat dengan rumah adat orang Papua - Honai. 

Bahkan Gendang Mbaru yang merupakan rumah adat orang Manggarai pada umumnya, walaupun sudah mengalami evolusi dari sisi bentuk dan strukturnya, secara mendasar tetap membawa 'DNA' rumah adat Melanesia yang umum ditemukan di Timor, Alor dan tentunya Papua. 

Kedua, Manusia Flores adalah Perpaduan antara Homo Sapiens Africa Gelombang Pertama dengan manusia gelombang kedua yang datang dari Asia sekitar 12.000 tahun lalu. Secara historis, kedua populasi itu sebetulnya berasal dari nenek moyang  yang sama dan berbagi jalan di anak benua India sekitar 60.000 tahun silam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun