Mohon tunggu...
Felicia Christa
Felicia Christa Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Kanker Menghantui Penerima Transplantasi Organ

22 September 2017   17:09 Diperbarui: 22 September 2017   17:31 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hal lain yang berkaitan juga disampaikan oleh Dr. Lewis Teperman, kepala operasi transplantasi di NYU Langone Medical Center di New York City. Ia mengatakan "Kami selalu tahu bahwa beberapa jenis tumor meningkat setelah transplantasi. Tumor tertentu diketahui terkait dengan virus, jadi ketika kita memberi obat imunosupresan, kita menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan virus."

Ini berarti disaat seorang penerima organ transplantasi mengkonsumsi obat imunosupresan, sistem kekebalan tubuhnya akan menurun. Hal ini diharapkan agar tubuh tidak menolak organ baru yang ditransplantasi. Sedangkan disaat yang bersamaan resiko kanker menghadang. Dimana kondisi kekebalan tubuh kita yang rendah menyebabkan virus Epstein-Barr mudah menginfeksi tubuh penerima donor. Ketika tubuh terinfeksi virus ini dan sel -- sel kanker berkembang, tubuh tidak memiliki cukup imunitas untuk melawannya. Hal inilah yang membuat para penerima transplantasi organ perlu berhati-hati dalam menjaga kesehatannya dan mempertimbangkan keputusan yang telah dipililih.

Meskipun begitu Tidak semua kanker bisa dikaitkan dengan obat imunosupresi. Dalam beberapa kasus, terutama pada kanker hati dan paru-paru, mungkin saja sejumlah kecil sel kanker sudah ada dalam tubuh penerima donor sebelum transplantasi.  Dr. Darla Granger  mengatakan "Sulit untuk memilah penyebab pasti kanker, tapi ada juga yang jelas terkait dengan imunosupresi."

Berdasarkan berbagai fakta yang ada, benar adanya bahwa transplantasi organ dapat meningkatkan resiko kanker pada penerima donor menjadi lebih tinggi. Mesipun begitu ada hal positif lain yang bisa kita ambil.  Teperman mengatakan, hal ini menjadi catatan khusus agar para medis bisa meminimalisir penggunaan obat imunosupresi. Selain itu ada baiknya para peneliti melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap beberapa virus, terutama virus Epstein-Barr.

Dr. Darla Granger juga mencatat bahwa bagi mereka yang memiliki organ transplantasi atau sedang menunggu donor untuk sebisa mungkin meminimalisir resiko. Para penerima donor diharapkan melakukan tes kesehatan yang ketat saat akan menerima organ transplantasi. Selain itu penerima donor dapat meminimalisir resiko dengan tidak merokok, memiliki pola hidup yang sehat, memakai tabir surya, dan yang terpenting adalah selalu memeriksa kondisi kesehatan dengan dokter yang sudah berpengalaman.

Seperti yang sudah saya katakana diawal, transplantasi organ merupakan suatu kesuksesas terbesar di dunia medis. Meskipun transplantasi organ memiliki berbagai resiko, perlu digaris bawahi bahwa metode transplantasi organ merupakan pilihan tepat bagi mereka yang memiliki gagal organ. Jika anda memang benar-benar membutuhkan transplantasi organ, operasi transplantasi berpotensi besar menyelamatkan nyawa anda. Dr. Eric Engels sendiri menyatakan bahwa manfaat transplantasi organ jauh lebih besar dibanding kemungkinan resiko yang terjadi. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa dengan bijak mengambil keputusan dan selalu menjaga kesehatan sebagai penerima donor.

Sumber : 1 | 2 | 3 | 4 |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun