3. Menunda-nunda Demi Kesempurnaan
Banyak orang ingin memulai hal baik: bisnis, karya, investasi, pendidikan. Tapi selalu berkata, "Nanti, kalau saya sudah benar-benar siap."
Menunggu waktu yang ideal, alat yang sempurna, atau kondisi yang 100% sesuai. Sayangnya, momen sempurna itu jarang datang. Dan saat sadar, ternyata sudah banyak sekali waktu yang hilang.
Perfeksionisme tidak selalu baik, terkadang ia hanya menjadi sebuah dalih. Alih-alih bertumbuh, kita justru membekukan potensi diri.
Lalu, Mengapa Ini Berbahaya?
Karena self-sabotage bisa menjadi kebiasaan yang tidak disadari. Ia tidak merusak dalam sekejap, tapi mencicil kehancuran sedikit demi sedikit setiap harinya.
Ia mengikis semangat, membuat langkah stagnan, dan mengunci diri dalam pola yang berulang. Ia ingin berubah, tapi terus mengulangi kesalahan yang sama.
Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?
1. Kenali Pola dan Jujur pada Diri Sendiri
Tanyakan: "Apakah pilihan ini membawaku lebih dekat pada tujuan, atau justru menjauhkan?"
Kesadaran adalah langkah awal menuju perubahan.
2. Hadapi Rasa Takut, Jangan Disembunyikan
Rasa takut itu wajar. Tapi jangan biarkan ia mengatur arah hidup. Hadapi dan lewatilah bersama ikhtiar serta doa.
3. Beri Izin untuk Gagal dan Tetap Lanjut
Tidak perlu sempurna dulu untuk memulai. Mulailah dengan apa yang ada. Diiringi perubahan yang terus diusahakan. Pelan-pelan namun pasti jauh lebih baik daripada terus menunda.
4. Bangun Kebiasaan Refleksi dan Syukur
Mau menyadari kesalahan diri, serta mampu bersyukur ketika bisa memperbaiki. Selalu meminta bimbingan Allah setiap hari. Selalu sadar jika tanpa Allah kita lemah. Dan segala kebaikan yang mampu kita lakukan semata-mata karena pertolongan dan karunia Allah.