Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistematis dan kontinyu oleh seorang konselor kepada konseling melalui wawancarakonseling sesuai dengan norma yang berlaku agar teratasinya masalah konseling dan untuk mencapai kebahagiaan, kemandirian, kesejahteraan, perkembangan optimal, dan aktualisasi diri yang semuanya itu mengarah pada kehidupan sehari-hari.
Siapa yang harus dilayani oleh BK ?
- Siapa yang telah mampu mendefinisikan dirinya, sadar dengan konsep dirinya.
- Seorang yang dapat mengontrol dan menggunakan aspek kognitif dan sosioemosionalnya dengan baik.
- Memiliki keinginan untuk memanfaatkan layanan BK.
- Memiliki "masalah" atau berkebutuhan untuk menemukan  dan meningkatkan potensinya.
Sasaran bimbingan dan konseling pendidikan terdiri dari dua hal, yakni sasaran secara umum dan sasaran secara khusus. Sasaran umum bimbingan dan konseling dilingkungan pendidikan adalah konseli (peserta didik) atau individu yang terdaftar menjadi anak didik di lembaga pendidikan yang bersangkutan, sedangkan sasaran secarakhusus bimbingan dan konseling pendidikan adalah tumbuh kembangnya seluruh potensi anak didik secara optimal.
Sasaran utama bimbingan dan konseling di atas dapat dicapai melalui beberapa tahap.yaitu
- Pengungkapan
- Pengungkapan berarti klien (anak didik) harus mampu mengungkapkan berbagai problem belajarnya, baik disekolah maupun dirumah.
- Pengenalan
- Pengenalan bertujuan agar anak didik dapat mengenali dirinya sendiri secara keseluruhan.
- Penerimaan diri
- Penerimaan diri yaitu kerelaan anak didik terhadap keadaan dirinya tanpa syarat.
Sasaran ke dua bimbingan dan konseling pendidikan adalah pengenalan lingkungan. Setiap klien adalah makluk sosial. Disamping klien (anak didik) mengenali dirinya mereka juga harus mengenali lingkungannya.
Sasaran ketiga bimbingan dan konseling dalam ranah pendidikan yaitu kemampuan mengambil keputusan. Setelah anak didik mampu mengungkapkan semua problem belajarnya kepada guru BK, dia juga mengenal dirinya, menerima lingkungannya dengan sikap positif, maka anak didik juga harus mampu mengambil keputusan. Zaman sekarang yang akrab kita sebut sebagai Zaman Now, rata-rata anak didik enggan mengambil keputusan yang beresiko. Disini tugas guru BK harus membantu menumbuhkan sikap tanggung jawab dari keputusan yang diambil setiap anak didiknya.
Sasaran ke empat bimbingan dan konseling yaitu membangun pengalaman. Ketika anak didik telah mampu mengambil keputusan, hendaknya mereka juga mengemplementasikan secara nyata artinya keputusan yang diambil dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ia dapat memperoleh pengalaman.
Sasaran bimbingan konseling yang terakhir yaitu aktualisasi diri. Tugas utama konselor atau guru BK membimbing dan membantu anak didik agar mampu mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang dimilikinya.
Maka dari itu, fungsi BK di ranah pendidikan akan berjalan dengan lancar jika konselor menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan anak, seperti guru, administrasi sekolah, orang tua dll.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI