Gol ketiga hadir di menit ke-84, melengkapi malam sempurna. Kali ini Faisal Halim memanfaatkan kesalahan bek Laos dan mencetak gol dengan tembakan keras dari luar kotak penalti. 3-0 untuk Malaysia, dan pesta dimulai di tribun pendukung tamu yang membawa bendera Jalur Gemilang berkibar megah di bawah langit Vientiane.
Analisis Taktikal: Evolusi Cklamovski dan Revolusi Harimau Malaya
Cklamovski membawa pendekatan progresif berbasis possession football dengan intensitas pressing tinggi, mirip gaya Jepang dan Korea Selatan. Dalam laga ini, struktur permainan Malaysia menunjukkan kematangan yang jarang terlihat di level Asia Tenggara.
- Build-up dari belakang:
Kiper Kalamullah Al-Hafiz berperan sebagai "sweeper-keeper," memulai serangan melalui distribusi vertikal ke tengah. - Koneksi antar lini:
Peran Endrick Dos Santos di lini tengah sangat vital, menjadi jembatan antara pertahanan dan serangan. - Rotasi fleksibel:
Arif Aiman dan Faisal Halim saling bertukar posisi untuk menciptakan keunggulan di sisi sayap.
Filosofi Cklamovski menekankan pada fluiditas dan keputusan cepat dalam tekanan tinggi. Hasilnya, Laos dipaksa bermain reaktif dan kehilangan ritme sepenuhnya.
Psikologi Tim: Kemenangan tanpa Naturalisasi
Tanpa tujuh pemain naturalisasi, termasuk nama besar seperti Endrick Dos Santos dan Stuart Wilkin, banyak pihak sempat meragukan Malaysia. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: tim ini bermain dengan semangat nasional yang membara.
Cklamovski dalam wawancaranya pasca-laga menyebutkan,
"Ini bukan tentang siapa yang tidak hadir, tapi tentang siapa yang siap berjuang. Kami membuktikan bahwa semangat Malaysia lebih kuat dari absensi siapa pun."
Ucapan tersebut mencerminkan filosofi kepemimpinan modern: menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab kolektif di atas kebergantungan individu.
Laos: Upaya Gigih yang Belum Cukup
Laos tampil dengan determinasi tinggi, terutama pada 15 menit pertama babak kedua. Mereka berusaha melakukan kombinasi pendek di area tengah melalui kapten Soukaphone Vongchiengkham, namun lini tengah Malaysia terlalu solid.