Mohon tunggu...
Feddy Wanditya Setiawan
Feddy Wanditya Setiawan Mohon Tunggu... Lecturer

Science advances not by blind obedience to old answers, but by the courage to question

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

COAI Meledak: Saat Revolusi AI dan Kripto Bertemu - Apa Rahasia di Balik Lonjakan Harga ChainOpera AI?

8 Oktober 2025   21:27 Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leap into the Future: Blockchain Transformation through COAI [i. AI Curatorial Prompt by Feddy WS, 2025]

Ketiga, ada lapisan Marketplace Compute, Model, dan Data, tempat pengguna dapat menyediakan daya GPU, model AI, atau data untuk dilatih dan digunakan oleh agen-agen lain. Semua kontribusi ini dihargai dalam bentuk token COAI, dengan sistem pencatatan yang transparan di blockchain.

Terakhir, lapisan blockchain dan protokol AI-native menjadi tulang punggung yang mengatur seluruh ekosistem. Ia mencatat setiap interaksi, transaksi, serta pengukuran kontribusi. Dengan cara ini, semua pihak - pengguna, developer, maupun penyedia sumber daya - mendapatkan pengakuan yang proporsional sesuai kontribusinya.

3. Tokenomik dan Peran Token COAI

Token COAI berfungsi sebagai bahan bakar utama ekosistem. Total suplai token ini mencapai sekitar satu miliar unit. Dari jumlah tersebut, sebagian besar - hampir 60 persen - dialokasikan untuk pengembangan ekosistem dan insentif komunitas. Sekitar seperempatnya disediakan untuk tim pengembang dan kontributor inti, sedangkan sisanya diberikan kepada investor awal dan cadangan likuiditas.

Distribusi ini mencerminkan niat COAI untuk mendorong partisipasi komunitas luas sekaligus menjaga stabilitas jangka panjang. Selain itu, token COAI juga berfungsi sebagai alat pembayaran dalam berbagai layanan di ekosistem, termasuk pelatihan model, inferensi, serta interaksi antar agen AI. Token juga menjadi alat voting dalam tata kelola proyek (governance) sehingga pemegang COAI bisa turut menentukan arah masa depan ekosistem.

Sistem vesting atau penguncian token untuk tim dan investor awal diterapkan untuk mencegah aksi jual besar-besaran di pasar. Ini juga memberi sinyal bahwa proyek berkomitmen untuk bertahan dalam jangka panjang, bukan sekadar mencari keuntungan sesaat.

4. Lonjakan Harga COAI: Fakta dan Analisis

Lonjakan harga COAI dalam 24 jam terakhir mencapai antara 70 hingga 80 persen, menjadikannya salah satu aset digital dengan performa terbaik di pasar kripto global minggu ini. Kenaikan yang begitu tajam biasanya menandakan adanya kombinasi faktor fundamental dan psikologis di baliknya.

Beberapa faktor utama penyebab lonjakan ini antara lain pengumuman listing di Binance, sentimen positif pasar terhadap proyek AI, dan meningkatnya volume perdagangan yang signifikan. Listing di platform besar seperti Binance selalu menjadi katalis kuat karena membuka akses pasar yang jauh lebih luas. Trader dari seluruh dunia tiba-tiba bisa membeli dan memperdagangkan COAI, sehingga permintaan meningkat tajam.

Selain itu, hype seputar kombinasi AI dan blockchain sedang berada di puncaknya. Proyek-proyek yang mampu memposisikan diri di persimpangan dua tren besar ini secara otomatis mendapat perhatian investor besar dan kecil. Banyak pihak melihat COAI sebagai "versi masa depan" dari proyek-proyek AI blockchain seperti Fetch.ai atau SingularityNET, namun dengan pendekatan yang lebih sosial, terdesentralisasi, dan skalabel.

5. Apakah Lonjakan Ini Akan Bertahan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun