Maukah Sepak Bola Kita Belajar?
Momen-momen seperti ini semestinya jadi refleksi, bukan hanya bagi Barito Putera, tapi juga bagi seluruh tim Liga 1 yang masih berjuang mencari identitas. Kita harus mulai bertanya:
Apakah klub-klub sudah menanam fondasi yang kuat?
-
Apakah pelatih-pelatih diberi waktu untuk membangun?
Apakah pemain muda diberi kepercayaan atau sekadar pelengkap latihan?
Kemenangan dan kekalahan hanyalah permukaan. Yang lebih penting adalah keberanian untuk berubah dan membenahi dari dalam. Karena pada akhirnya, sepak bola Indonesia butuh lebih dari sekadar sorak sorai sesaat. Ia butuh narasi jangka panjang, dan pertarungan Barito vs PSM adalah bagian penting dari cerita itu.
Satu Laga, Banyak Arti
Pertandingan ini mungkin akan segera dilupakan oleh sebagian orang. Tapi bagi penggemar sejati, pengamat sepak bola, dan mereka yang mencintai proses di balik permainan, ini adalah pelajaran hidup. Dari kekalahan Barito kita belajar pentingnya keteguhan dan visi. Dari kemenangan PSM, kita belajar bahwa karakter dan struktur tak pernah membohongi hasil.
Kini, tinggal tersisa satu laga untuk Barito Putera. Masih ada waktu. Masih ada harapan. Tapi pertanyaannya: apakah mereka siap berbenah? Atau kita akan menyaksikan satu lagi tim historis tenggelam karena lupa membangun dari dalam?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI