Mohon tunggu...
Feddy Wanditya Setiawan
Feddy Wanditya Setiawan Mohon Tunggu... Lecturer

Science advances not by blind obedience to old answers, but by the courage to question

Selanjutnya

Tutup

Money

Keberlanjutan UMKM: Kunci Bisnis Berumur Panjang dengan wondr by BNI di Ramadan Berlimpah Berkah

29 Maret 2025   23:29 Diperbarui: 25 Mei 2025   22:05 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keberlanjutan UMKM Jadi Kunci Bisnis Berumur Lebih Panjang [i. prompt kuratorial AI by Feddy WS, 2025]

Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, keberlanjutan menjadi faktor utama yang menentukan umur panjang sebuah usaha. UMKM, sebagai tulang punggung ekonomi, harus mampu beradaptasi dengan strategi keuangan yang cerdas dan berorientasi jangka panjang. 

Keberlanjutan tidak hanya mencakup efisiensi operasional, tetapi juga pengelolaan finansial yang bijak serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing. 

Di sinilah Wondr by BNI hadir sebagai solusi bagi pelaku UMKM, terutama dalam momentum Ramadan Berlimpah Berkah, untuk memastikan pertumbuhan usaha yang stabil dan berkelanjutan.

Keberlanjutan sebagai Pilar Utama UMKM

Keberlanjutan dalam bisnis UMKM tidak hanya tentang bertahan dari tantangan ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan model bisnis yang dapat berkembang secara konsisten. Beberapa faktor yang menentukan keberlanjutan UMKM meliputi:

1. Manajemen Keuangan yang Cermat

Banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan, terutama dalam memisahkan antara arus kas pribadi dan bisnis. 

Dengan Wondr by BNI, pelaku usaha dapat mengakses berbagai fitur pengelolaan keuangan berbasis digital, seperti pencatatan transaksi otomatis, analisis pengeluaran, serta rekomendasi alokasi dana yang lebih efektif.

2. Akses ke Modal yang Lebih Mudah

Salah satu kendala utama bagi UMKM adalah keterbatasan modal. 

Wondr by BNI memberikan akses ke berbagai fasilitas perbankan yang memungkinkan pelaku usaha mendapatkan dukungan finansial dengan proses yang lebih efisien. Dengan adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan, UMKM juga lebih mudah memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan.

3. Digitalisasi sebagai Katalis Pertumbuhan

Perubahan perilaku konsumen yang semakin mengarah ke ekosistem digital menuntut UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi. 

Wondr by BNI menyediakan fitur yang mendukung digitalisasi UMKM, seperti pembayaran berbasis QRIS, integrasi dengan marketplace, serta dashboard analitik yang membantu pengambilan keputusan bisnis secara lebih strategis.

Ramadan: Momentum Emas bagi UMKM

Ramadan selalu menjadi periode dengan peningkatan konsumsi yang signifikan. Bagi UMKM, ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan penjualan. 

Namun, tanpa perencanaan keuangan yang baik, lonjakan omzet yang terjadi selama Ramadan sering kali tidak berlanjut setelah bulan suci berlalu. Inilah mengapa strategi keberlanjutan sangat diperlukan.

1. Strategi Pengelolaan Arus Kas Selama Ramadan

Wondr by BNI memungkinkan UMKM untuk mengatur arus kas dengan lebih terstruktur. Dengan fitur pelacakan transaksi dan analisis tren keuangan, pelaku usaha dapat mengantisipasi periode high demand dan mengalokasikan dana secara lebih bijak.

2. Diversifikasi Produk dan Layanan

UMKM yang mampu berinovasi dengan menyesuaikan produk atau layanan mereka dengan tren Ramadan akan lebih mampu bertahan dalam persaingan. 

Data analitik dari Wondr by BNI dapat membantu pelaku usaha memahami preferensi konsumen dan menyesuaikan strategi bisnis secara lebih efektif.

3. Investasi untuk Pertumbuhan Pasca-Ramadan

Salah satu tantangan terbesar bagi UMKM adalah menjaga momentum setelah Ramadan berakhir. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, keuntungan yang diperoleh selama bulan Ramadan dapat diinvestasikan kembali untuk pengembangan usaha, baik dalam bentuk ekspansi bisnis maupun peningkatan kapasitas produksi.

Wondr by BNI: Mitra Strategis UMKM untuk Keberlanjutan

Keberlanjutan bisnis bukan hanya sekadar bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan. 

Wondr by BNI hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan teknologi keuangan dengan prinsip pengelolaan bisnis yang cerdas, memastikan bahwa UMKM tidak hanya meraih keuntungan sesaat, tetapi juga memiliki daya tahan jangka panjang.

Dengan fitur-fitur unggulan seperti manajemen keuangan otomatis, akses ke modal yang lebih fleksibel, serta dukungan digitalisasi, UMKM dapat lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan bisnis. 

Ramadan bukan hanya tentang peningkatan penjualan, tetapi juga tentang membangun bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari semangat Ramadan Berlimpah Berkah, Wondr by BNI mengajak para pelaku UMKM untuk lebih cerdas dalam mengelola bisnis mereka, memastikan bahwa kesuksesan tidak hanya dirasakan selama Ramadan, tetapi juga berlanjut dalam jangka panjang. 

Dengan strategi keberlanjutan yang tepat, UMKM bisa tumbuh lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih siap menghadapi masa depan yang penuh peluang.

Referensi

  • Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (2023). Profil UMKM Indonesia Tahun 2022. Jakarta: Kemenkop UKM.
  • Bank Indonesia. (2022). Kajian Stabilitas Keuangan – Peran UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional. Jakarta: Bank Indonesia.
  • Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Statistik UMKM Indonesia 2022. Jakarta: BPS.
  • OECD. (2022). Financing SMEs and Entrepreneurs 2022: An OECD Scoreboard. Paris: OECD Publishing.
  • World Bank. (2021). Improving Financial Access for SMEs in Emerging Markets. Washington, D.C.: The World Bank.
  • Tambunan, Tulus. (2019). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia: Isu dan Kebijakan. Jakarta: LP3ES.
  • Accenture. (2022). The Future of SME Banking: Digital Strategies for Financial Institutions. London: Accenture Strategy Reports.
  • BNI. (2024). Wondr by BNI: Solusi Digital UMKM untuk Masa Depan. Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
  • McKinsey & Company. (2023). Digital Finance for Micro and Small Businesses in Southeast Asia. Singapore: McKinsey Global Institute.
  • Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2023). Strategi Pembiayaan UMKM dan Akselerasi Ekonomi Inklusif. Jakarta: Kemenkeu RI.
  • Harvard Business Review. (2021). Why Sustainability is Now the Key Driver of Innovation. Boston: Harvard Business Publishing.
  • UNDP Indonesia. (2022). Empowering MSMEs through Digital Transformation in Indonesia. Jakarta: UNDP Indonesia.
  • Deloitte. (2023). Ramadan Economy 2023: How Muslim Consumer Behavior Shapes Business Strategy. Dubai: Deloitte Middle East.
  • International Finance Corporation (IFC). (2021). MSME Finance Gap: Assessment of the Shortfalls and Opportunities in Financing Micro, Small and Medium Enterprises in Emerging Markets. Washington, D.C.: IFC.
  • PwC Indonesia. (2022). Digital Banking and SME Empowerment in Indonesia. Jakarta: PricewaterhouseCoopers Indonesia.
  • Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). (2023). Peluang Penguatan UMKM Melalui Keuangan Syariah Digital. Jakarta: KNEKS.
  • Sari, D. R. (2022). Transformasi Digital UMKM di Era Ekonomi Baru: Studi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  • Asian Development Bank (ADB). (2022). Supporting Small and Medium-Sized Enterprises in Asia. Manila: ADB Publishing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun