Mohon tunggu...
Feby Alifia Rachmawati
Feby Alifia Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome:)

#eat,sleep,repeat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penerapan Pemikiran Filsafat Empirisme dalam Dunia Pendidikan

15 Desember 2021   12:11 Diperbarui: 15 Desember 2021   12:27 9738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan

Filsafat merupakan sebuah ilmu yang mempelajari objek-objek kemanusiaan secara menyeluruh atau komprehensif, serta merangkum spekulatif rasional secara mendalam sampai ke akar-akarnya (radiks), sehingga diperoleh inti esensial dari objek yang dipelajari (Hanurawan, 2012). Hubungan terpenting dalam kehidupan manusia ada 3, yaitu :

1.Hubungan manusia dengan keberadaan Tuhan.

2.Hubungan manusia dengan keberadaan alam semesta.

3.Hubungan manusia dengan keberadaan manusia lainnya, baik secara individual maupun kelompok.

Seorang tokoh filsafat pendidikan Indonesia, (Barnadib,1994) menyatakan bahwa filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis. Filsafat bersifat menyeluruh karena filsafat bukan hanya pengetahuan, melainkan juga suatu pandangan yang mamapu menembus sampai di balik pengetahuan itu sendiri. Filsafat memiliki sifat sistematis, karena filsafat menggunakan cara berpikir secara sadar, teliti, dan teratur sesuai dengan hukum-hukum yang ada.

Selanjutnya empirisme adalah sebuah aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu sumbernya dari pengalaman manusia. Empirisme tidak menyutujui anggapan bahwasannya manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya mulai dari mereka dilahirkan.
Empirisme secara etimologis berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris yaitu empiricism dan experience. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani yaitu  empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme (Ihsan, 2010). Empirisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan itu didasarkan pada pengalaman manusia yang dapat dilihat dan dirasakan menggunakan panca indera.

Sedangkan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Sidi,1981).

Pembahasan

A. Pemikiran Filsafat Empirisme

Filsafat Empirisme memiliki pemikiran bahwa semua pengetahuan itu berasal dari pengalaman manusia. Menurut pemikirian filsafat empirisme bahwasannya manusia itu memperoleh pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi. Hal ini dapat dilihat ketikas seseorang menanyakan pertanyaan seperti: "Bagaimana seseorang dapat tahu bahwasannya es itu dingin?" Maka seorang empiris akan menjawab, "Karena saya telah memegang es tersebut dan merasakan bahwa es itu rasanya dingin dan karena seorang ilmuan telah merasakan hal seperti itu juga".  Melalui pernyataan tersebut ada tiga unsur yang perlu diketahui, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek), dan cara dia mengetahui bahwa es itu dingin. Bagaimana dia mengetahui es itu dingin? Dengan menyentuh langsung melalui panca indera yaitu indera peraba. Dengan kata lain, seorang empiris akan mengatakan bahwa pengetahuan itu diperoleh melalui pengalaman-pengalaman yang dapat dirasakan dan dilihat oleh panca indera (Bakhtiar, 2012).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun