Oleh: Syamsul Yakin dan Febrina Tri Anjani
(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif hidayatullah Jakarta)
Akhlah Seorang Da'i
Seorang dai memiliki kedudukan yang sangat mulia di hadapan Allah SWT serta umat manusia. Sebagai pembawa risalah Islam, seorang dai tidak hanya bertugas untuk menyampaikan ajaran agama, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat. Oleh karena itu, akhlak seorang dai harus mencerminkan nilai-nilai Islam yang luhur agar dakwahnya dapat diterima dengan baik. Akhlak yang baik tidak hanya sebatas perkataan, tetapi harus tercermin dalam setiap tindakan dan sikap kesehariannya. Seorang dai yang berakhlak mulia akan lebih mudah diterima oleh mad'u (objek dakwah) dan mampu membimbing mereka menuju jalan yang diridhai Allah SWT.
Salah satu aspek penting dalam akhlak seorang dai adalah kepribadiannya yang bersifat rohani. Dai harus memiliki iman dan takwa yang kokoh, sebab tidak mungkin ia mengajak orang lain untuk mendekat kepada Allah SWT jika dirinya sendiri tidak memiliki hubungan yang kuat dengan-Nya. Selain itu, dai harus menjadi ahli taubat, senantiasa melakukan ibadah dengan penuh keikhlasan, serta memiliki sifat amanah dan jujur. Kejujuran dan dapat dipercaya merupakan prinsip utama dalam berdakwah, karena tanpa kedua sifat ini, ajakan seorang dai akan sulit diterima oleh orang lain. Sikap rendah hati dan tidak sombong juga sangat diperlukan agar dai dapat membaur dengan masyarakat dan memberikan pengaruh yang baik.
Di samping memiliki akhlak rohani, seorang dai juga harus memiliki sikap intelektual yang baik. Penguasaan ilmu agama menjadi aspek penting dalam menjalankan tugas dakwah. Seorang dai perlu memahami Al-Qur'an, hadis, serta berbagai disiplin ilmu keislaman lainnya agar mampu memberikan pencerahan yang benar kepada masyarakat. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan santun juga sangat diperlukan agar pesan dakwah dapat tersampaikan dengan efektif. Selain itu, memahami karakter dan latar belakang mad'u merupakan bagian dari strategi dakwah agar pesan yang disampaikan lebih relevan dan dapat diterima dengan baik oleh berbagai kalangan.
Kepribadian jasmani juga menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh seorang dai. Kesehatan fisik yang prima akan mendukung kelancaran dalam menjalankan tugas dakwah. Selain itu, penampilan yang rapi dan sopan juga mencerminkan citra seorang dai yang baik. Meskipun kesederhanaan sangat dianjurkan, seorang dai tetap harus menjaga kebersihan dan kerapian agar dapat memberikan kesan positif kepada orang-orang yang mendengarkan dakwahnya. Dengan menjaga kesehatan dan penampilan yang baik, dai dapat menjalankan aktivitas dakwahnya dengan penuh semangat dan ketulusan.
Sebagai seorang pembimbing umat, dai harus memiliki sifat sabar dan tawakal dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berdakwah. Hambatan dan rintangan merupakan bagian dari perjuangan dalam menyebarkan kebaikan. Oleh karena itu, dai harus memiliki ketahanan mental yang kuat serta selalu bersandar kepada Allah SWT dalam setiap langkah dakwahnya. Dengan akhlak yang luhur, ilmu yang luas, dan sikap yang bijaksana, seorang dai akan mampu menjalankan tugas dakwahnya dengan penuh keberkahan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI