Mohon tunggu...
Febrina NurRahmi
Febrina NurRahmi Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 PWK 2019 UNEJ

191910501030

Selanjutnya

Tutup

Money

Studi Kelayakan Pembangunan Tol Serpong Cinere

22 April 2020   09:07 Diperbarui: 22 April 2020   09:12 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pembangunan infrastruktur di Indonesia dari hari kehari kian meningkat. Terbangunnya infrastruktur yang ada di Indonesia sudah tersebut jelas dipengaruhi oleh faktor yang mendorongnya agar selalu ada perkembangan setiap harinya. Faktor yang mendorong tersebut bermacam-macam termasuk karena faktor pertumbuhan penduduk yang cepat. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dibandingkan negara lainnya. Dengan pertumbuhan penduduk yang bertambah setiap harinya maka kebutuhan sarana dan prasarana di Indonesia diperlukan dalam jumlah yang banyak pula. Keberadaan sarana dan prasarana haruslah berimbang jumlahnya dengan jumlah penduduk. Jadi jika jumlah penduduk bertambah maka jumlah sarana dan prasarana di Indonesia juga harus bertambah.

Penambahan sarana dan prasarana tersebut dipengaruhi karena mobilitas penduduk saat ini yang semakin tinggi. Saat ini banyak orang dari desa yang bekerja di kota demi kehidupan yang lebih layak. Hal ini terbukti dari peningaktan jaringan jalan yang ada di Indonesia. Jaringan jalan merupakan prasarana yang tergolong penting di Indonesia. Mobilitas penduduk tergantung dengan ketersediaan jaringan jalan yang baik. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki jaringan jalan di Indonesia. Upaya perbaikan yang dilakukan tersebut adalah dengan memperbaiki mulai dari bahan yang dipakai untuk membangun hingga cara yang dipakai yang kian canggih.

Jaringan jalan di Indonesia terdapat beberapa macam, salah satu dari macam macam jalan yang berbeda dengan jalan yang lainnya adalah jalan tol.Keberadaan jalan tol sudah mulai diupayakan agar ada sampai daerah terluar di Indonesia. Bahkan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo pembangunan jalan tol sudah ada di Papua. Jalan tol merupakan jalan yang hanya dapat diakses oleh minimal kendaraan beroda 4 dengan akses jalan yang bertujuan untuk mempersingkat waktu tempuh. 

Penggunaan jalan tol dapat mempersingkat waktu tempuh dikarenakan jalan tol tersebut bebas dari hambatan seperti pasar, rel kereta api, dan juga jalan berlubang saja jarang ditemukan di jalan tol. Akibat dari jalan yang bebas dari hambatan tersebut, pengemudi dapat mengendarai dengan kecepatan tertentu yang lebih cepat dari pada di jalan biasa tetapi harus tetap sesuai anjuran kecepatan yang ada dalam tol.

Pembangunan infrastruktur yang baik terutama prasarana yang berupa jalan tol tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pembangunan jalan tol menggunakan teknologi yang lebih canggih dibandingkan pembangunan jalan seperti biasanya. Oleh karena itu, biaya yang diperlukan dalam pembangunan jalan tol tentunya menjadi lebih besar. 

Dengan pengeluaran biaya pembangunan yang lebih besar tersebut diharapkan dapat sebanding dengan dampak yang diberikan terhadaap negara Indonesia ini. Selain biaya yang diperlukan untuk pembanguna, jalan tol juga memerlukan biaya yang besar dalam proses perawatannya agar tetap dapat berfungsi dengan baik tanpa menimbulkan kendala. Jika biaya dalam pembangunan hanya dibutuhkan hanya sekali, maka biaya yang dibutuhkan untuk proses perawatannya tersebut adalah seterusnya atau tidak dapat berhenti begitu saja.

Hampir seluruh wilayah di pulau jawa sudah dilalui oleh jalan tol untuk membantu percepatan mobilisasi penduduk. Contoh jalan tol yang ada adalah Jalan Tol Serpong-Cinere. Tentuny pembangunan jalan tol Serpong -- Cinere juga telah memakan biaya dalam pembangunan dan perawatanny yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan studi kelayakan untuk mengurangi kemungkinan terjadi kerugian dalam hal tertentu. Sebelum diadakannya pembangunan hendaknya telah dilakukan analisa untuk menguji tingkat kelayakan dan juga tingkat investasi, sehingga dapat diketahui dampak kedepannya akan berakibat seperti apa kepada Indonesia.

Pengukuran studi kelayakan dibangunnya jalan tol Serpong - Cinere ini dapat dilihat melalui analisis kelayakan yang timbul melalui keuntungan ekonomi. Analisis kelayakan ekonomi pada pembangunan jalan tol Serpong -- cinere ini dapat dilihat keuntungannya dari sudut pandang kebermanfaatnya yang berhasil ditimbulkan terhadap masyarakat sebagai pengguna jalan (user cost). Dalam analisis ini kelayakan dapat dinilai dari parameter Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR) selama umur rencana. Nilai tersebut dapat diperloleh dari membandingkan antara nilai manfaat yang ditimbulakan dan biaya yang diperlukan dalam pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere.

Hasil perhitungan kelayakan ini diberikan dalam manfaat atau keuntungan yang didapatkan dari jumlah penghematan (saving) Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan penghematan (saving) nilai waktu sebelum dan sesudah adanya proyek pembangunan Jalan Tol Serpong - Cinere. 

Sedangkan untuk biaya yang diperoleh dari investasi pembangunan jalan tol ini berupa biaya konstruksi dan biaya pembebasan lahan, serta biaya operasional dan pemeliharan. Penghitungan kelayakan harus dilakukan untuk mengetahi apakah dengan dibangunnya jalan tol Serpong cinere ini dapat memberikan keuntungan atau justru menimbulkan beban bagi pemerintah menginga biaya yang diperlukan tidak sedikit jadi harus digunakan dengan sebaik mungkin dan tepat sasaran.

Penghematan Biaya Operasional Kendaraan atau biasa disingkat menjadi BOK merupakan perbandingan besarnya nilai dari BOK pada kondisi tanpa adanya bangunan atau kondisi dimana belum dibangunnya jalan tol Serpong Cinere dan kondisi setelah adanya bangunan atau kondisi di mana sudah adanya bangunan dari jalan tol Serpong Cinere. Kondisi sebelum adanya bangunan jalan tol Serpong Cinere ttersebut dapat disebut without project sedangkan untuk menunjukkan sebuah kondisi setelah dibangunnya jalan tol Serpong Cinere dapat disebut with project. Menurut data yang didapat, keuntungan yang berasal dari penghematan biaya operasional tersebut berdampak sehingga didapatkan penghematan pada tahun 2055 sejumlah Rp 259.849.008.086,13.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun