Mohon tunggu...
Febri Eka Mardiani
Febri Eka Mardiani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

A well-rounded person who has an interest in writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alasan Psikologis di Balik "Kpop Obsession"

5 Maret 2023   20:15 Diperbarui: 5 Maret 2023   20:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Interaksi Parasosial atau Parasocial Relationship adalah sebuah fenomena hubungan satu sisi yang terbentuk ketika seseorang mencurahkan energi emosional, minat, dan waktu terhadap kepribadian yang ada di media sosial. Dengan demikian, kepribadian tersebut tidak bisa menyadari keberadaan orang lain secara nyata dan ada di sekitar kita.
dunia Kpop didasarkan pada gagasan untuk menciptakan Hubungan Parasosial Ini. disebut demikian karena ilusi bahwa para penggemar memiliki hubungan dengan idola mereka. Padahal kenyataan nya itu hanya one sided relationship.  Mulai dari konten youtube, jumpa fans, cuplikan di balik layar, semua yang ada di dunia Kpop dirancang untuk menarik perhatian dari fans agar mempunyai emotional attraction dan  merasa terhubung dengan idola menjadi nyata seperti pasangan kekasih.
Begitu seseorang mulai merasakan hubungan parasosial, sulit untuk seorang tersebut melepaskan diri. Inilah yang mengarah pada Sasaeng fans,seorang yang terobsesi dengan idolanya. 

Namun, Hal tersebut juga bisa menjadi indikasi awal seseorang mempunyai Celebrity Worship Syndrome, yang mana seorang fans memiliki keingintahuan hingga keranah pribadi seorang artis. Mengidolakan seseorang secara psikologis adalah hal yang normal. Banyak remaja atau usia dewasa mengidolakan seseorang dalam hidupnya sebagai bagian dari mencari jati diri atau kagum dengan talenta yang dimiliki. Tetapi jika sudah terdapat gangguan delusional, maka harus segera dibutuhkan penanganan khusus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun