- Sesekali membelikan kebutuhan rumah tangga seperti sabun, tisu, atau gas
Kontribusi ini bukan soal nominal, tapi soal niat. Orang tua kami tidak pernah menuntut, tapi mereka menghargai setiap usaha kami untuk mandiri. Kami ingin menunjukkan bahwa kami bukan “penumpang,” tapi bagian dari rumah tangga yang ikut bertanggung jawab.
Kami juga menjaga komunikasi. Di awal, kami duduk bersama orang tua dan menjelaskan bahwa kami ingin tinggal sementara sambil menabung. Kami minta izin, bukan sekadar tinggal. Kami juga menetapkan batas waktu: maksimal dua tahun, lalu pindah. Transparansi ini membuat semua pihak merasa dihargai dan nyaman.
Sistem Keuangan: Tetap Terstruktur Meski Tanpa Beban Sewa
Kami menyusun sistem anggaran bulanan yang tetap disiplin, meski tidak punya kewajiban membayar sewa. Komposisinya sebagai berikut:
- Dana darurat: 10% dari penghasilan
- Dana pindah: 20%
- Dana kontribusi rumah: 10%
- Dana pribadi dan hiburan: 10%
- Dana tabungan jangka panjang (rumah, anak): 10%
Sisanya digunakan untuk kebutuhan harian dan operasional. Kami menggunakan aplikasi budgeting dan sistem auto-debit agar tabungan berjalan otomatis. Ini membantu kami menghindari godaan belanja impulsif dan memastikan bahwa prioritas tetap terpenuhi.