Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hubungan Antara Bakat dan Minat Anak dengan Emosi Anak

18 April 2021   22:20 Diperbarui: 18 April 2021   23:07 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ibudanbalita.com

Bakat  muncul ketika adanya minat-Febbi Shafa-

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik. Dimana bakat dan minat anak tidak mudah ditebak oleh orang yang dewasa. Melainkan oerang dewasa hanya perlu menstimulus anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Bakat dan minat anak terjadi beriringan dengan perasaan tertarik atau dorongan  anak terhadap sesuatu bidang.

Perasaan tertarik ini bisa disebut emosi. Namun arti emosi dalam hal ini bersifat universal. Biasanya anak memiliki perasaan tertarik sesuatu bidang misalnya menggambar jika didalam perasaan adanya minat yang mana akan menumbuhkan bakat yang terpendam dimiliki anak. Setelah bakat dimasuki oleh anak maka akan muncul skema didalam dirinya, sehingga akan membuat anak merasa nyaman dan juga merubah pola pikir anak yang sebelumnya.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa bakat akan muncul ketika didalam diri anak ada minat atau perasaan tertarik atau dorongan tehadap bidang atau kegiatan tertentu. Seringkali anak memiliki bakat dibidang yang memang sudah distimulus sejak awal oleh orangtuanya.

Contohnya saja ketika saya memiliki  tetangga  yang  memiliki anak masih berusia 4 tahun. Setiap pagi anak ini selalu dstimulus dengan mendengarkan bunyi piano melalui mainan pianonya. Kebutulan sang ayah ahli dibidang bermain piano, tak jarang sang ayah jika tidak ada pekerjaan selalu mengajarkan bermain piano dengan nada-nada yang mudah dimainakan dan dipahami oleh anak tentunya dengan piano mainannya.

Penstimulusan yang dilakukan oleh ayah anak tersebut terjadi sampai anak berusia 9 tahun. saat anak usai lima tahun anak sudah bisa memakai piano yang asli bukan yang mainan ya.... ketika anak sudah berusia 9 tahun anak sudah pandai bermainan piano meskipun nada sederhana.

Tidak disadari bahwa anak tersebut sudah memiliki bakat dibidang musik terutama dalam bermain piano. Ketika anak sudah berumur 10 tahun sering mengikuti lomba cipta lagu dan sang anak sering juara tingakat nasional. Berdasarkan cerita tersebut apakah kira-kira bakat ini bisa hilang atau mungkin tergantikan dengan bakat yang lainnya?

Bakat bisa saja berubah namun tidak bisa hilang begitu saja karena biasanya bakat yang sudah tertanam dalam diri anak tidak mudah hilang. Namun jika berubah bisa saja mungkin terjadi, tapi tetap saja bakat yang lama  tetap ada dalam diri anak. Misalnya anak memiliki bakat bermaian piano karena mungkin ada stimulus lain yang diberikana, anak mulai menggeluti bakatnya  misalnya dibidang menggambar atau melukis.

Setelah anak mulai beralih bakat ke bidang lain tetap saja anak tetap memiliki bakat yang lama yaitu bermain piano. Mungkin bisa saja anak mengkolaborasikan bakat bermain paino dengan bakatnya yang lain misalnya menggambar atau melukisnya. Tidak hanya itu mungkin anak akan menambah bakat baru ketika dapat mengkolaborasikan bakat bermain piano dengan menggambar.

Misalnya saja anak bakat bermain piano anak akan mudah untuk belajar tentang nada-nada dan note dalam piano. Jika dihubungkan dengan bakat anak menggambar maka anak bisa menciptakan lagu menggunakan note yang sudah digambar anak. Oleh karena itu anak memiliki bakat baru berupa menciptakan lagu menggunakan note yang sudah digambarkannya.

Dengan adanya pertambahan bakat anak membuat anak memiliki kualitas ketrampilan yang bermacam-macam. Sehingga nantinya anak memiliki perkembangan kognitif yang baik terutama dalam hal ketrampilan atau bakat yang dimiliki anak. Biasaya diusia anak yang sangat mudah memiliki emosi labil sehingga bakatnya mungkin bisa saja akan berkembang lagi.

Dengan berekembangnya bakat membuat minat anak juga berkembang. Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa minat anak berkaitan dengan emosi sehingga dapat ditarik benang merah bahwa emosi  anak akan menglami perkembangan juga. Dengan adanya perkembangan ketiga aspek ini membuat anak menglami perkembangan yang bisa dikatakan optimal namun tetap saja perkembangan optimal perlu adanya perhatian dari orangtua, aspek-aspek yang lain, lingkungan dan pihak sekolah.

Biasanya bakat anak juga berpengaruh dengan lingkungan sekitarnya misalnya saja disekolah. Anak akan sering bertemu dengan guru dan teman-teman sebayanya. Contohnya ketika anak sering distimulus untuk bermain origami atau melipat kertas. Maka tidak langsung anak juga memiliki minat terhadap kegiatan tersebut mungkin satu atau dua anak atau juga lebih.

Kesimpulannya bakat dan minat anak  dapat dipengaruhi dengan adanya stimulus baik dari orangtuanya atau juga dengan lingkungan sekitar yang biasanya ditemui anak. Jika anak sudah memiliki perasaan tertarik atau terdorong untuk menekuni bidang tersebut maka itu disebut minat.

Sedangkan bakat akan terbentuk beriringan dengan munculnya minat yang tumbuh dalam diri anak. yang paling penting ketika anak sudah muncul minatnya lebih baik didukung yang terpenting positif bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu penting adanya pantauan dari orangtua dan juga guru.

Mungkin itu saja blog saya hari ini jika ada kesalahan dalam menulis kata demi kata saya mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi banyak orang. Aaamiin......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun