Menurut Eka, tantangan terbesar adalah mengendalikan rasa gugup.
"Di setiap pertandingan, lawan punya gaya berbeda, jadi saya harus cepat beradaptasi," ungkapnya.
Momen paling berkesan baginya terjadi saat final, ketika ia mampu membalikkan keadaan.
"Awalnya sempat tertinggal poin, tapi dengan dukungan pelatih dan teman-teman, saya bisa bangkit dan akhirnya menang," tuturnya.
Saat diumumkan sebagai pemenang, rasa haru, bangga, dan syukur bercampur.
"Semua kerja keras dan latihan panjang akhirnya terbayar. Saya senang bisa membawa nama baik Umsida," katanya.
Eka berharap kemenangannya bisa memotivasi mahasiswa lain.
"Bagi saya pribadi, kemenangan ini bukti kerja keras tidak mengkhianati hasil. Untuk Umsida, semoga jadi motivasi agar mahasiswa lain berani berkompetisi," ujarnya.
Ke depan, ia menargetkan tampil di tingkat provinsi hingga nasional, sekaligus membina adik tingkat agar tim taekwondo Umsida semakin solid. Ia juga berpesan,
"Jangan pernah takut memulai dan jangan cepat menyerah. Prestasi butuh proses, kerja keras, dan konsistensi."