Fbhis.umsida.ac.id - Di balik pencapaian akademik yang gemilang, selalu ada kisah perjuangan yang tak terlihat. Hal ini tergambar dalam perjalanan Dr Sumartik SE MM, dosen Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yang baru saja resmi meraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya, Malang.
Gelar ini diraih bukan hanya sebagai bentuk prestasi pribadi, melainkan juga sebagai wujud konsistensinya dalam mengembangkan keilmuan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Disertasinya yang berjudul "Pengaruh Knowledge Sharing dan Organizational Learning Terhadap Business Performance dengan Innovation Work Behavior sebagai Variabel Mediasi dan Knowledge Heterogeneity sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Jawa Timur)" berfokus pada penguatan organisasi melalui budaya berbagi pengetahuan, pembelajaran organisasi, dan perilaku kerja inovatif.
Tema ini dinilai sangat relevan dengan tantangan bisnis era digital yang membutuhkan fleksibilitas, kreativitas, serta adopsi teknologi dalam proses kerja.
Riset Tertunda karena Pandemi Covid-19 dan Fisik yang Diuji
Proses menyusun disertasi bukanlah hal mudah. Tantangan besar dihadapi Dr Sumartik ketika pandemi Covid-19 melanda, tepat di masa awal pelaksanaan penelitiannya.
Beliau harus menghentikan seluruh kegiatan lapangan selama lebih dari 1,5 tahun karena keterbatasan akses terhadap organisasi yang menjadi objek penelitian.
"Saat memulai disertasi dengan unit analisis organisasi, ada wabah Covid. Penelitian terhenti karena harus menghubungi lebih dari 300 BPR di Jawa Timur. Mencapai response rate di atas 70% itu butuh waktu yang sangat panjang dan tidak mudah," jelasnya.
Selain hambatan eksternal, kondisi kesehatan juga menjadi ujian berat. Di tengah aktivitas akademiknya, Dr Sumartik sempat jatuh sakit dan harus bolak-balik memulihkan diri.