Pendidikan adalah salah satu pilar terpenting dalam membangun sebuah bangsa. Melalui pendidikan, manusia tidak hanya diajarkan bagaimana membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dibentuk pola pikir, sikap, dan karakter yang menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan. Menurut saya, pendidikan bukanlah sekadar jalan untuk mendapatkan pekerjaan atau gelar akademik, melainkan proses panjang untuk mencerdaskan, memanusiakan, dan memerdekakan individu.
Dalam praktiknya, pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Akses ke fasilitas belajar, guru yang berkualitas, serta sarana teknologi masih belum merata. Hal ini membuat kesempatan belajar yang seharusnya menjadi hak setiap anak bangsa, justru menjadi sebuah privilese bagi sebagian orang. Saya berpendapat bahwa pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan pemerataan pendidikan, agar tidak ada lagi anak yang terhalang meraih cita-citanya hanya karena faktor ekonomi atau lokasi.
Selain itu, sistem pendidikan kita masih sering terlalu menekankan pada capaian akademik semata, seperti nilai ujian atau ranking kelas. Padahal, dunia nyata membutuhkan lebih dari sekadar hafalan teori. Pendidikan seharusnya menumbuhkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, serta keterampilan hidup yang praktis. Tanpa itu semua, lulusan sekolah atau universitas akan kesulitan menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Menurut saya, kurikulum harus lebih fleksibel, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan menekankan pada pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning).
Peran teknologi juga sangat penting dalam dunia pendidikan saat ini. Pandemi Covid-19 telah membuka mata kita betapa pentingnya digitalisasi pendidikan. Namun, masih banyak daerah yang tertinggal dalam hal akses internet dan perangkat belajar. Jika teknologi dapat dioptimalkan secara merata, pendidikan bisa menjadi lebih inklusif dan modern. Guru juga harus diberikan pelatihan agar mampu beradaptasi dengan metode pembelajaran berbasis teknologi. Dengan begitu, proses belajar tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
