Mohon tunggu...
Faza Azizu
Faza Azizu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Milenial yang Siap Menghadapi Era Revolusi Digital (Society 5.0 dan Revolusi Industri 4.0)

9 Desember 2023   02:25 Diperbarui: 9 Desember 2023   02:49 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi milenial dan pendidikan adalah dua konsep yang berbeda, tetapi memiliki keterkaitan yang saling memengaruhi. Generasi milenial, dalam konteks tulisan ini, banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui pendidikan, sehingga pendidikan menjadi sarana bagi perkembangan generasi milenial. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan tenaga manusia yang berkualitas sebagai aset untuk mengembangkan generasi milenial yang siap menghadapi masalah dan tantangan. 

Tenaga manusia yang berkualitas ini dapat dicapai melalui proses pengembangan. Dengan demikian, tenaga manusia menjadi elemen kunci dalam pengembangan pendidikan untuk generasi milenial. Pendidikan adalah sebuah sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait secara fungsional guna mencapai pendidikan yang berkualitas. 

Ada empat komponen utama dalam pendidikan, yaitu tenaga manusia, dana, fasilitas, dan kebijakan. Tenaga manusia bisa dianggap sebagai komponen yang strategis karena kualitasnya memengaruhi penggunaan komponen lainnya, sehingga mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pendidikan. Kualitas tenaga manusia dapat ditingkatkan melalui pengembangan. Pengembangan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan melalui pendidikan dan pelatihan. 

Selain itu, pendidikan dan pelatihan, yang sering dianggap sebagai pengembangan, adalah proses peningkatan keterampilan kerja, baik dari segi teknis maupun manajerial. Pendidikan adalah usaha yang direncanakan secara sadar untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi diri mereka dalam aspek spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, etika, serta keterampilan yang diperlukan oleh individu, masyarakat, negara, dan bangsa, sementara pelatihan, secara tersirat, merupakan bagian dari pendidikan.


Sumber Daya Manusia (SDM) dapat didefinisikan sebagai kombinasi kemampuan intelektual dan fisik yang dimiliki oleh individu (Hasibuan, 2007:243). Dijelaskan lebih lanjut bahwa kemampuan intelektual melibatkan kecerdasan bawaan (kemampuan dasar), sedangkan keterampilan dapat diperoleh melalui upaya pendidikan. Kemampuan fisik merujuk pada kekuatan dan daya tahan individu dalam menjalankan pekerjaan atau tugas yang diemban. Dengan demikian, dalam konteks pendidikan, SDM mengacu pada kompetensi fungsional yang dimiliki oleh para pendidik dalam menjalankan tugas mereka. Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa menghadapi masa depan dan mempersiapkan mereka dengan keterampilan masa depan (keterampilan yang relevan untuk Revolusi Digital).


Revolusi Digital mencakup berbagai teknologi termasuk digitalisasi ekonomi, kecerdasan buatan, analisis data besar (big data), dan penggunaan robot dalam tenaga kerja. Generasi milenial sangat terkait dengan Revolusi Industri 4.0, yang menekankan digitalisasi dan otomasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sayangnya, banyak pendidik belum menyadari perubahan ini, meskipun ini merupakan tantangan besar bagi generasi milenial. Saat ini, generasi milenial dihadapkan pada tantangan Revolusi Digital dan Revolusi Industri 4.0, yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan. 

Revolusi digital mencapai puncaknya dengan munculnya teknologi digital yang memiliki dampak besar pada kehidupan manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terbaru atau generasi keempat menggerakkan otomatisasi dalam berbagai aktivitas. Internet yang semakin luas penggunaannya tidak hanya menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia, tetapi juga menjadi landasan bagi perdagangan dan transportasi online. Bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber, dan Grab menunjukkan bagaimana teknologi informasi dan ekonomi terintegrasi dengan aktivitas manusia. 

Kemajuan teknologi kendaraan otonom (kendaraan tanpa pengemudi), drone, media sosial, bioteknologi, dan nanoteknologi semakin menegaskan perubahan mendasar dalam dunia dan kehidupan manusia.media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.


Seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Revolusi Industri 4.0 telah memacu inovasi teknologi yang mengakibatkan perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan yang tak terduga menjadi hal yang umum terjadi pada era Revolusi Industri 4.0. Kita menyaksikan persaingan antara taksi konvensional dan taksi berbasis aplikasi, serta ojek pangkalan dan ojek online. 

Sebelumnya, masyarakat mungkin tidak pernah membayangkan bahwa layanan transportasi seperti ojek dan taksi bisa menjadi lebih efisien dan terjangkau melalui aplikasi berbasis internet. Dampaknya adalah publik menjadi lebih mudah mendapatkan layanan transportasi dengan biaya yang terjangkau.

Revolusi Industri Generasi Keempat tidak hanya membawa peluang, tetapi juga tantangan bagi generasi milenial. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pendorong Revolusi Industri juga membawa implikasi seperti pengangguran, persaingan antara manusia dan mesin, dan permintaan akan kompetensi yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun