Mohon tunggu...
Faya Nabila Aklina
Faya Nabila Aklina Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga | 24107030056

hobi ngedit

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manajemen Waktu Ala Mahasiswa Multitalenta: Jauhi Burnout dan Raih Prestasi!

8 Juni 2025   05:01 Diperbarui: 8 Juni 2025   05:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Mengatur Waktu | sumber : Pena Pijar

Dunia perkuliahan adalah tempat dimana para mahasiswa menjelajah dan mengeksplorasi diri serta menjadikan diri mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri. Masa perkuliahan membuka lebar pintu untuk mengikuti berbagai kegiatan baik akademik maupun non akademik. Mahasiswa memiliki peluang besar untuk mengarungi minat bakat mereka masing-masing melalui organisasi mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa (UKM), hingga proyek-proyek sosial. Sangat menarik intuk mengikuti berbagai hal yang akan menunjang potensi diri yang nantinya akan menjadi pendukung di dunia karir. Namun, terlalu aktifnya mahasiswa  seringkali dihadapkan pada tantangan besar berupa "bagaimana sih cara mengatur waktu agar semua berjalan seimban?"


Tak jarang mahasiswa yang sangat aktif justru mengalami burnout atau stres berlebih. Hal ini disebabkan oleh padatnya jadwal dan aktivitas sehari-hari, ditambah dengan tuntutan akademik yang tinggi dan berbagai tanggung jawab diluar akademik sehingga mengalami pusing kepala, tubuh lemas, dan bahkan jatuh sakit. Slih-alih meraih prestasi gemilang, yang didapat justru kelelahan dan kekecewaan. Lantas, bagaimana cara keluar dari lingkaran setan ini?

Mengenali Musuh Terbesar: Kenapa Mahasiswa Sulit Mengatur Waktu?
Sebelum beranjak pada solusi, hal penting yang harus dilakukan adalah memahami penyebab dari adanya fenomena ini. Bukan hanya penyebab umum namun harus sampai akar-akarnya.
Kurangnya Prioritas: Semua kegiatan terasa penting, sehingga sulit menentukan mana yang harus didahulukan dan bisa dikesampingkan.
Terlalu Banyak Ambil Peran: Keinginan untuk mencoba segalanya atau tidak enak menolak tawaran. Hal krusial ini yang seringkali menjadikan pembengkakan jadwal.
Prokrastinasi: Menunda-nunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu membuat semua pekerjaan menumpuk dan memicu kepanikan.
Distraksi Digital: Godaan media sosial, game online, atau streaming film yang tak berujung.
Kurangnya Kesadaran Diri: Tidak mengenali batas kemampuan fisik dan mental, terus memaksakan diri hingga ambang batas.

Strategi Ampuh: Manajemen Waktu untuk Mahasiswa Aktif
Mengatur waktu merupakan hal paling penting dalam hidup. Agar semua kegiatan lebih terstruktur dan bisa berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa strategi praktis yang bisa kamu terapkan untuk menyeimbangkan kegiatan perkuliahan dan event-event non-akademik, sekaligus menjaga kesehatan mental dan fisik.
Prioritaskan dengan Jelas: Matriks Eisenhower adalah Kuncinya. Mulailah membagi tugas berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingan. Yang pertama yaitu "Penting & Mendesak" yaitu tugas yang menjadi prioritas utama dan harus segera dikerjakan. Kedua, "Penting dan Tidak Mendesak" contohnya belajar untuk ujian akhir semester, tugas dengan deadline yang panjang. Kemudian ada juga kategori "Tidak Penting & Mendesak " dan "Tidak Penting & Tidak Mendesak". Nah, semua kategori itu bisa disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari kita agar lebih terstruktur dan terarah, mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa dikerjakan nanti bahkan dikesampingkan.

Buat Jadwal Visual: Kalender adalah Sahabat Terbaikmu Gunakan kalender, baik digital (Google Calendar, Outlook Calendar) atau fisik (planner, jurnal), untuk mencatat semua jadwal. Masukkan jadwal kuliah, rapat organisasi, deadline tugas, hingga waktu istirahat dan olahraga. Visualisasi membantu kamu melihat gambaran besar dan menghindari bentrok jadwal.
Teknik Blok Waktu (Time Blocking): Fokus pada Satu Hal Alih-alih multitasking, alokasikan blok waktu spesifik untuk setiap aktivitas. Misalnya, "Senin, 09.00-11.00: Mengerjakan tugas X", "Selasa, 14.00-16.00: Rapat UKM Y". Saat berada dalam blok waktu tersebut, fokuslah hanya pada kegiatan itu. Matikan notifikasi yang tidak perlu.
Manfaatkan Waktu Luang Kecil: Mikro-Produktivitas Seringkali kita meremehkan waktu luang 15-30 menit dan lebih memilih mengisinya dengan kegiatan yang santai padahal ini bisa dimanfaatkan untuk setidaknya menyicil salah satu tugas yang harus dikerjakan. Jika hal ini dilakukan berulang maka dapat meringankan beban tugas karena dikerjakan sedikit demi sedikit yang lama kelamaan menjadi bukit.
Belajar Mengatakan "Tidak" (dengan bijak) Ini adalah salah satu tantangan terbesar bagi mahasiswa yang gemar akan kesibukan. Tidak semua tawaran harus kamu ambil. Pertimbangkan kapasitas diri, prioritas, dan apakah kegiatan tersebut benar-benar mendukung tujuanmu. Mengatakan "tidak" bukan berarti kamu tidak kompeten atau tidak solider, melainkan kamu tahu batasan dirimu. Hal yang dilakukan secara berlebihan malah akan menurunkan efektivitas kegiatan lain yang kamu ikuti.
Jadwalkan Waktu Istirahat dan Hiburan Burnout sering terjadi karena tubuh dan pikiran tidak mendapat jeda. Istirahat bukanlah pemborosan waktu, melainkan investasi. Jadwalkan waktu untuk berolahraga, bersosialisasi, melakukan hobi, atau sekadar bersantai. Self-care itu penting!
Hondari Prokrastinasi dengan Teknik Pomodoro Teknik Pomodoro melibatkan pengerjaan tugas selama 25 menit fokus, diikuti 5 menit istirahat. Setelah empat "pomodoro", ambil istirahat yang lebih panjang (15-30 menit). Teknik ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan. Teknik ini sangat efektif agar terhindar dari kelelahan berlebih yang dapat menimbulkan burnout.
Ingat: Kesehatan adalah Prioritas Utama
Ambisi itu bagus, akan tetapi ingatlah bahwa dalam menjalani itu semua modal utama tetap kesehatan. Jangan biarkan keinginan untuk aktif dalam banyak kegiatan justru mengorbankan kesehatan fisik dan mentalmu. Stres yang berkepanjangan tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga bisa memicu masalah serius.
Bisa melakukan banyak kegiatan tidak dapat mengidentifikasi bahwa kamu menjadi mahasiswanya aktif dan berprestasi. Mahasiswa berprestasi adalah orang yang mampu memilih, memprioritaskan, dan mengelola energinya secara bijaksana. Dengan manajemen waktu yang efektif, kamu tidak hanya bisa menaklukkan tugas-tugas kuliah dan organisasi, tetapi juga menikmati setiap momen di bangku perkuliahan tanpa harus dibayangi burnout.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun