Meski sempat mengalami kesulitan di awal, kini usaha warung kelontong maimun mulai stabil. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan omzet harian hingga satu juta rupiah. Selain mendapatkan penghasilan, usaha warung kelontong ini juga memberinya banyak pelajaran praktis yang sangat relevan dengan ilmu manajemen yang ia pelajari di kampusnya, mulai dari pengelolaan stok, pencatatan keuangan sederhana, hingga strategi pelayanan pelanggan.
Bagi maimun, usaha yang ia jalani bukan semata-mata tentang mencari keuntungan semata, melainkan juga tentang bagaimana belajar beradaptasi dengan perubahan, mengelola risiko, dan memahami kebutuhan konsumen. Ia bersyukur karena perjalanan usaha yang berliku dari warung makan, ice boba, hingga warung kelontongan justru memberinya pengalaman nyata yang sangat berharga untuk masa depannya.
Ada satu hal yang membuat maimun merasa bangga. Beberapa pelanggan setianya kini merupakan teman-teman pondok dan kuliahnya yang dulu pernah membeli boba di booth kecilnya. Kini mereka tetap menjadi pelanggan setia warung kelontongnya. Mereka sering bercanda, "Dulu beli boba, sekarang beli gas elpiji sama pulsa."
Ke depan, maimun berharap setelah lulus kuliah nanti, ia bisa memperbesar usaha kelontongnya dan membuka cabang kecil di beberapa lokasi strategis. Selain itu, ia juga ingin berbagi pengalaman dan mengajak mahasiswa lain untuk berani mencoba berwirausaha sejak dini. Bagi maimun, kegagalan di usaha sebelumnya bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran menuju usaha yang lebih stabil seperti yang dijalaninya sekarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI