Mohon tunggu...
FAUZY RAMADHAN
FAUZY RAMADHAN Mohon Tunggu... -

Penggagas dan penggerak Komunitas Mengedit Kota Jogja. Mahasiswa DKV Institut Seni Indonesia Yogyakarta angkatan 2013. Anggota Komunitas Pohon Antikorupsi Pelajar. Anggota Persahabatan Wartawan Cilik Yogyakarta. Salah satu penulis buku (1) Kesaktian Super Surat Kabar Versus Kerakusan Super Ganas Koruptor. (2) GKR Hemas dalam Bianglala Pelajar Indonesia. (3) Y. B. Mangunwijaya, Puspa Pena Anak Muda. \r\nTwitter: @ramarmn_\r\nFacebook: Fauzy Ramadhan\r\nInstagram: @ramarmn

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis MC Gofar Hilman dan Feli Sumayku di PROJAM Fest 2017 Malang

12 Desember 2017   18:52 Diperbarui: 12 Desember 2017   19:14 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: youtube.com

Gofar Hilman dan Feli Sumayku ialah dua sosok public figure yang cukup dikenal di kalangan anak muda tanah air. Nama keduanya akrab di telinga kita karena eksistensi dan konsistensi mereka dibidang entertaintkhususnya sebagai master of ceremony (MC). Selain berprofesi sebagai MC professional event bertaraf nasional, saat ini keduanya merangkap sebagai penyiar radio Hard Rock FM Jakarta. Gofar Hilman yang namanya lebih dahulu melejit, mengawali karirnya sebagai pegiat media sosial Twitter, tentu dengan mengusung gimmick andalannya yang terbukti ampuh mengambil hati  followers seantero maya. 

Usaha keras Gofar dalam membuktikan kepiawaiannya dibidang entertaint akhirnya membawanya masuk ke dunia perfilman. Sejumlah film layar lebar yang telah ia bintangi seperti Bajaj Bajuri The Movie (2014), Jomblo Ngenes (2017), dan masih banyak lagi semakin memantapkan namanya di jajaran aktor maupun komedian berbakat tanah air. Feli Sumayku juga memiliki track record yang tak kalah hebat dari rekan tandemnya,  Gofar Hilman.

 Mengawali karir sebagai penyiar radio pada tahun 2011, Ia sempat melanglang buana dari radio satu ke radio lainnya. Feli yang akrab disapa Nona Feli ini akhirnya mencapai prestasi puncak saat dirinya didapuk menjadi Juara MTV VJ Hunt Indonesia 2014.

Nama besar serta banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh Gofar dan Feli, membuat mereka dianggap layak untuk memandu jalannya event Projam Fest 2017 di kota Malang. Projam Fest merupakan event tahunan bertaraf nasional yang dirancang untuk mewadahi para pencinta extreme games seperti skateboard dan freestyle BMX untuk dapat saling berkompetisi dan menyalurkan energi positif mereka. Projam Fest 2017 mengajak para adrenaline seekers dan street art enthusiasts untuk ikut menyemarakkan malam puncak acara yang juga dimeriahkan oleh beberapa group band papan atas tanah air.

Sebagai seorang MC, tugas besar Gofar Hilman dan Feli Sumayku tidak hanya terbatas pada memandu sebuah acara. Lebih dari itu, mereka juga memiliki tanggungjawab untuk mengecek kesiapan acara, mengendalikan waktu acara, menyimak jalannya acara, menguasai suasana acara, serta yang terpenting adalah mengatur interaksi dengan audiens agar dapat tercipta keselarasan  dan keharmonisan dalam jalannya acara dengan baik. 

Sudah barang tentu, keberhasilan Gofar dan Feli dalam membangun sebuah interaksi dengan audiens sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan barometer tersendiri. Analisis mengenai proses interaksi antara Gofar dan Feli sebagai MC dengan para audiens ini dapat dilakukan dengan menggunakan teori interaksi simbolik yang diprakarsai oleh George Herbert Mead. 

Teori interaksi simbolik mengasumsikan bahwa makna diciptakan melalui interaksi dan dimodifikasi melalui interpretasi. Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolik menitikberatkan pada tiga prinsip utama komunikasi yaitu meaning, language, dan thought. Teori ini juga mengasumsikan bahwa bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya tergantung pada makna yang diberikan oleh manusia lainnya. Komunikasi yang efektif tidak akan terjadi tanpa adanya makna yang dibagikan. 

Kita akan mudah berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kesamaan bahasa dengan kita dibandingkan dengan jika kita berkomunikasi dengan mereka yang tidak memiliki kesamaan bahasa dengan kita. Jika kita menilik pada bahasa dan retorika yang digunakan oleh Gofar dan Feli saat melakoni laga sebagai MC, secara garis besar mereka berinteraksi dengan audiens menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih santai, bebas dalam pemilihan kata, dan dapat mencairkan suasana dengan aksen Jakarta-isme (lo-gue) ala mereka. 

Aksen tersebut terbentuk dengan pertimbangan latar belakang mereka yang berasal dari Jakarta dan juga karena faktor domisili di Jakarta. Meskipun anak muda zaman sekarang di beberapa daerah sudah mulai terkena virus aksen bahasa Jakarta-isme, tetap saja penggunaan aksen Jakarta-isme dalam interaksi ini dirasa kurang tepat dan sangat bertolak belakang dengan bahasa mayoritas audiens yang notabene sebagai tuan rumah diselenggarakannya acara. 

Mayoritas dari mereka merupakan warga kota Malang dan sekitarnya yang memiliki kekhasan aksen bahasa tersendiri yakni aksen Jawa Timuran. Alhasil, proses interaksi yang kurang efektif dan kurang berjalan dengan baik ini diinterpretasikan sebagai sebuah bentuk kesenjangan budaya bahasa oleh para audiens. Meskipun demikian, masih banyak lagi generator makna pendukung yang dapat menjadi acuan keberhasilan interaksi pada sisi-sisi yang lain.

Dari segi busana, keduanya mengenakan dresscode yang menyesuaikan dengan tema acara, yakni extremegames. Gofar dengan balutan kaos hitam dan sentuhan outer jaket denim tanpa lengan yang dipenuhi oleh patch-patchmenohok serta bawahan celana denim mencoba berbaur dengan styleanak muda yang menjadi audiensnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun