9.Perencanaan (Refocus on Planning) Pola pikir tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana mengatasi peristiwa negatif yang menimpanya.
Selanjutnya, Greenberg (2002) menjelaskan bahwa ada empat konsep mengenal ketrampilan regulasi emosi, yaitu :
a.Ketrampilan mengenal emosi
Ketrampilan mengenal emosi merupakan suatu kemampuan untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan memberi label dari emosi yang dialami, tidak hanya sebatas mengenali adanya perasaan positif ataupun negatif saja. Ghom (2003) menambahkan individu yang memiliki kemampuan mengenal emosi dengan baik, akan mampu memberikan reaksi emosi yang tepat dan pada akhirnya dapat terhindar dari keadaan distress psikologi.
b.Kemampuan mengekspresikan emosi
Ketrampilan mengekspresikan emosi adalah kemampuan individu untuk mengungkapkan perasaannya, baik positif maupun negatif kepada orang lain. Ekspresi emosi ini bias dilakukan secara lisan maupun tulisan. Gross (2007) menambahkan bahwa ekspresi emosi adalah kemampuan mengungkapkan kebutuhan yang berhubungan dengan perasaan tersebut. Aspek pengungkapan emosi terdiri dari dua hal yaitu pengungkapan emosi terhadap orang lain atau yang ada disekitarnya dan pengungkpan emosi terhadap diri sendiri.
c.Ketrampilan mengelola emosi
Ketrampilan mengelola emosi adalah kemampuan individu untuk menjaga emosi di dalam dirinya dan mencoba mengendalikan serta merasionalisasikan emosi tersebut, terutama pada saat diekspresikan. Schafer (2000) menyatakan bahwa salah satu teknik untuk mengelola emosi adalah dengan melakukan relaksasi pernapasan yang dikombinasikan dengan relaksasi otot progresif.
d.Ketrampilan mengubah emosi negative menjadi emosi positif
Ketrampilan mengubah emosi negatif menjadi positif adalah kemampuan individu untuk menilai dan bertanggung jawab terhadap emosi-emosi yang dirasakannya sehingga individu tersebut dapat membuat keputusan yang tepat dalam kehidupannya sehari-hari.
Kemudian Thompson (Mawardah, 2012) menyebutkan ada tiga aspek dari regulasi emosi, yaitu: