Mohon tunggu...
fauziahrachmawati
fauziahrachmawati Mohon Tunggu... Guru yang suka menulis dan jalan-jalan

Pendidik yang senang membaca, menulis, jalan-jalan, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ramadan ini, Saya Akan Lebih Berhati-hati: Pengalaman Pahit Ditipu Umroh Abal-Abal

3 Maret 2025   19:33 Diperbarui: 3 Maret 2025   19:33 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ini ada banyak drama. Oiya, maaf belum bisa spill nama pelaku yang tinggal di Kediri ini. Karena saya masih berharap ada itikad baik untuk mengganti rupiah hasil nipunya. Kalau tidak ada kejelasan, saya akan infokan info tentang pelaku ini.

Upaya Mencari Keadilan

Setelah peristiwa itu, saya mengganti namanya dengan embel-embel "penipu umroh", karena takutnya ada korban lagi.

Dan benar saja ia sudah berencana melakukan aksi yang lain. Yaitu membuat buku wakaf untuk penerbit tertentu. Alhamdulillah teman saya tahu penerbit ini, jadi langsung menceritakan penipuan umroh yang kami alami.

Pihak penerbit langsung menarik buku-buku yang bernilai puluhan juta itu. Setelah ditarik, ia masih mengaku akan ada wakaf buku. Ampuun deh! Padahal buku yang rencananya buat wakaf sudah tidak ada.

Selidik berlanjut, tenyata dia tidak menipu umroh saja tapi juga buku, emas, dan pinjam uang tanpa mengembalikan. Sudah banyak korbannya!

Saya tanya, "kenapa tidak ada yang melaporkan?" kebanyakan jawabannya adalah ribet dan pasti keluar uang. Tapi kalau tidak dilaporkan, nih orang pasti bergerilya mencari korban lagi!

Dengan penuh kekhawatiran, saya dan teman mengalami nasib serupa mendatangi rumahnya yang ada di Kertosono Kediri. Saya minta list uang kami dipakai apa saja. dia tidak bisa membuat list detail. Info yang masuk, uang kami buat umroh keluarga, jalan-jalan ke LN bersama keluarga, beli tanah, dll.

Nyesek gak sih dengarnya? Uang yang kami kumpulkan tiba-tiba digunakan untuk foya-foya. Karena tidak ada progress positif dan dia mengakui kalau menipu kami. Akhirnya kami bawa ke RT untuk memamitkan warganya. Pihak RT menyambut baik dan mendukung kami. Kata beliau, sebenarnya beliau sudah mendengar sedikit banyak, namun itu wilayah pribadi pelaku jadi belum bisa apa-apa. Pak RT juga menasehati pelaku.

Dari pak RT kami lanjut ke kantor polisi untuk melaporkan kasus ini. Namun, karena saya berasal dari luar kota, laporan saya ditolak. Mereka menyarankan saya untuk melaporkan ke polisi di kota asal pelaku tersebut atau dari tempat dimana kami transfer uang. Kalau saya transfer di Malang berarti laporan ke Polisi di Malang.

Pak polisi memberikan info ke kami, syarat apa saja yang harus dilengkapi, tindak pidana, dan perdata, sampai ke tips agar uang kami balik. Alhamdulillah polisi memberikan respon positif ke kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun