Mohon tunggu...
fauziahrachmawati
fauziahrachmawati Mohon Tunggu... Guru yang suka menulis dan jalan-jalan

Pendidik yang senang membaca, menulis, jalan-jalan, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ramadan ini, Saya Akan Lebih Berhati-hati: Pengalaman Pahit Ditipu Umroh Abal-Abal

3 Maret 2025   19:33 Diperbarui: 3 Maret 2025   19:33 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan tahun ini terasa berbeda, karena ada luka yang masih membekas dari pengalaman pahit yang saya alami. Rencananya Ramadan tahun ini saya pergi umroh dengan teman-teman, namun ternyata belum rejeki. Saya menjadi korban penipuan umroh abal-abal! Ya, saya adalah salah satu dari sekian banyak korban penipuan umroh abal-abal. Saya tidak pernah menyangka bahwa perjalanan ibadah yang seharusnya penuh berkah berubah menjadi mimpi buruk. Harusnya bulan ini berangkat tapi malah harus berurusan dengan pelaku penipuan.

Awalnya, saya ingin menutupi kejadian ini karena merasa ini adalah ketidakhati-hatian saya, langsung percaya dengan perkataan teman. Namun, setelah menyadari ada kemungknan semakin banyak orang yang mengalami hal serupa, saya memutuskan untuk menuliskan pengalaman ini sebagai pembelajaran bagi orang lain.

Awal Mula Kejadian di Bulan Desember

Semua bermula seorang teman -yang bisa dibilang dekat, karena kami berteman lebih dari 10 tahun- menawarkan paket umroh dengan harga miring. Katanya temannya sudah ada yang dapet tiket. Harganya lebih murah dibandingkan agen-agen resmi lainnya, dengan fasilitas yang tampak menggiurkan.

Saya tertarik, terlebih karena yang menawari adalah teman yang saya anggap bisa dipercaya. Pasti umroh ini juga terpercaya. Saya cek di get contact, nama yang masuk di list semuanya aman.

Lanjut menghubungi contact person tersebut, saya diberi pricelist dan fasilitas yang didapat. Sampai tahap ini saya masih merasa aman. Tak lupa saya minta kuitansi bukti pembayaran dan minta info apakah sudah dibelikan tiket.

Seminggu, sebulan, saya tidak diberi bukti pembayaran. Bahkan tiket katanya juga belum turun, karena proses tiketnya pake aplikasi dari luar negeri. Saya tanya teman, katanya dia juga belum dapat tiket.

Mimpi Buruk Dimulai

Bulan Januari, ada jadwal keberangkatan jamaah umroh. Di hari keberangkatan dan H+1 keberangkatan jamaah Januari, saya dan beberapa calon jamaah lainnya mulai merasa ada yang janggal. Tidak ada ucapan terkait umroh, tidak ada updates foto di grup umroh kami. Hingga akhirnya kami mendengar kabar kalau jamaah Januari tidak jadi berangkat dengan alasan belum melunasi biaya. Padahal semua peserta sudah melunasi.

Sampai akhirnya, pelaku ini didudukan dalam forum, ditanya oleh jamaah dan travel yang dia akui akan memberangkatkan. Saat itu, saya mulai menyadari bahwa kami telah menjadi korban penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun