Mohon tunggu...
Fauziah Diva Alnilam Rosina
Fauziah Diva Alnilam Rosina Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Ma Chung

Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Bahaya Aplikasi Kencan Online

11 Desember 2019   08:33 Diperbarui: 11 Desember 2019   08:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 2016 seorang gadis berasal dari Australia ditemukan tidak bernyawa di apartemen pacarnya. Awal mula sebelum terjadi pembunuhan ini, mereka berdua berkenalan melalui salah satu aplikasi kencan online yang ternama, yaitu Tinder. Lalu, setelah seminggu berkenalan via online, mereka memutuskan untuk bertemu secara langsung.

Mereka bertemu di resort pinggir laut bernama Surfer Paradise dan melanjutkan pertemuan mereka di apartemen sang lelaki. Namun pertemuan tersebut justru menjadi malapetaka bagi sang gadis. Hal ini disebabkan karena sang lelaki yang bersikap kasar kepadanya hingga membuatnya ketakutan dan berujung dengan kematian (Fino Yurio Kristo 2016). Tidak pernah terbayangkan bahwa kencan online yang menjadi salah satu perantara bagi orang untuk menjalin asrama justru berujung dengan maut. Lalu apa yang menyebabkan hal seperti ini terjadi?

Zaman sekarang, banyak sekali yang merasa tidak afdol kalau tidak memiliki pasangan. Di kehidupan sehari-hari mereka mencoba untuk menarik perhatian lawan jenis mereka dengan berbagai cara. Sebagian telah berhasil untuk meluluhkan pujaan hati mereka, namun ada juga yang belum bisa mendapatkan pujaan hati mereka.

Hal ini menimbulkan ide bagi para pembuat aplikasi untuk memunculkan aplikasi kencan online. Aplikasi kencan online adalah aplikasi yang memudahkan orang-orang untuk mencari jodoh. Pada aplikasi tersebut terdapat profil lawan jenis yang berisi foto dan data diri. Cara menggunakannya sangat mudah, seperti menggeser ke arah kiri untuk menolak dan ke arah kanan untuk menyukai profil lawan jenis tersebut.

Cara penggunaan yang mudah ini, membuat penggunanya menjadi kecanduan untuk menggunakan aplikasi tersebut terus-menerus. Selain itu, pengguna juga dimudahkan untuk bertemu orang-orang baru tanpa harus bertatap muka yang sangat berbahaya dan rawan akan penipuan dan penculikan.

Kencan online itu sangat beresiko. Dalam kencan yang dimulai dari aplikasi, tidak ada peraturan atau norma yang mengharuskan kita berkenalan dan mengenal satu sama lain terlebih dahulu. Sebaliknya, beberapa pengguna dapat bersembunyi di bawah anonimitas atau tipu daya. Tipu daya yang dimaksud dapat bermacam-macam. Misalnya penipuan tentang karakteristik pribadi seperti usia atau profesi. Hingga ketidakjujuran tentang status hubungan. Dalam beberapa kasus, motif buruk juga sering sukses disembunyikan.

Hal ini diungkap oleh 42 persen responden bahwa tertipu oleh informasi palsu adalah hal yang paling menjengkelkan bagi orang-orang yang menggunakan layanan kencan online. 19 persen responden mengatakan bahwa mereka berhenti menggunakan layanan kencan online karena foto palsu, 12 persen responden berhenti menggunakan layanan kencan online karena lawan bicara berbohong soal hubungan dan 11 persen responden lainnya berhenti karena status hubungan yang tidak jelas (Eka Santhika 2017). Pengalaman penipuan seperti itu dapat merusak kesehatan mental, yang menyebabkan emosi menyakitkan, serta kurangnya kepercayaan diri.

Selain penipuan karakteristik seperti usia dan profesi, aplikasi ini juga berpotensi menimbulkan kejahatan lainnya seperti penculikan. Ada kalanya manusia sangat merasa kesepian hingga mereka terlalu terlena ketika mengenal seseorang yang membuat mereka merasa sangat dicintai. Namun, apa jadinya jika orang tersebut berada dibawah nama alias/anonim.

Pengguna tidak akan menyadari apa yang menjadi motif terselubung lawan bicaranya. Mereka akan sangat mudah percaya saat diajak bertemu. Seperti kejadian yang dialami oleh wanita asal Amerika yang diculik dan dipukuli oleh pria yang bertemu dengannya lewat aplikasi kencan online. Ia dipukuli hingga matanya lebam dan pembuluh darahnya pecah.

Kemudian si pria mengambil semua uang, kartu kredit dan hp korban. Tidak sampai disitu saja, si wanita di kurung selama berminngu-minggu bertujuan untuk menunggu luka dan lebam di badan korban sembuh dan mengembalikannya ke asrama setelah korban berjanji tidak akan melaporkannya ke polisi. Oleh karena itu, sangat berbahaya untuk menjalin hubungan dengan orang yang sama sekali tidak dikenal. Baik dalam aplikasi kencan online maupun tidak.

Hal negatif lain yang dihasilkan dari kencan online adalah kecanduan. Rasa kecanduan ini merupakan hasil dari rasa kesepian yang menghantui para penggunanya. Terutama bagi orang-orang yang seumur hidupnya jarang memiliki hubungan yang berkomitmen cukup lama. Dengan berselancar di aplikasi kencan online yang dapat dengan mudah mendapat teman baru dan menjadi dekat mereka. Pasti orang-orang yang susah untuk memulai sebuah hubungan yang serius akan terpancing untuk terus menggunakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun