Mohon tunggu...
Fauzi Afrian
Fauzi Afrian Mohon Tunggu... Lainnya - shadow teacher

musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Daya Ingat Harus untuk Sesuatu yang Positif Bukan Negatif

18 Maret 2018   02:23 Diperbarui: 18 Maret 2018   02:33 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika kita memandu batin kita untuk selalu berkomunikasi dengan Allah, maka daya ingat yang ada dalam diri kita pasti daya ingat yang positif, bukan negatif. Ingatan tersebut dapat berkaitan dengan hal-hal yang sangat kecil dan sepele,dan juga dapat berkaitan dengan hal-hal yang besar.

Jika kita memandu batin kita untuk selalu berkomunikasi denagn Allah, maka kita akan selalu berpikir positif. Dengan berpikir positif dan membersihkan diri dari kotoran batin, maka akan memengaruhi diri kita untuk selalu melakukan hal-hal yang positif dan kebaikan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Di sinilah daya ingat kita melakukan proses memasukkan (encoding) hal-hal yang positif ke dalam daya ingat. Proses tersebut terus berlanjut dengan menyimpan (storage) pengalaman-pengalaman positif. Akhirnya, ketika daya ingat melakukan pengungkapan kembali (retrieval), maka yang muncul adalah daya ingat yang positif.

Negatif dan positif pengalaman hidup terletak bagaimana kita mengelola pikiran. Jika kita mengelola pikiran dengan baik dan menjauhkannya dari kotoran-kotoran batin berupa kemaksiatan, maka semua pengalaman dapat bermakana positif. Kita harus dapat memaknai setiap pengalaman hidup yang pernah kita alami, kita lihat, dan kita dengar. Kita harus membingkai pengalaman tersebut dengan frame yang selalu positif dalam melihat sesuatu. 

Kita akan memformatnya dengan frameyang positif dengan cara mengambil ibrah(pelajaran) dan hikmah dari peristiwa yang pahit tersebut. Jika pelajaran yang kita ambil, maka pengalaman negatif akan menjadi positif.

Demikian pula daya ingat yang berkaitan dengan peristiwa masa kini juga harus dalam hal yang positif. Berpikir positif juga akan menghasilkan daya ingat yang positif. Sebaliknya, berpikir negatif juga akan menghasilkan daya ingat yang negatif. Jika kita idsakiti orang lain dan berpikir negatif, "orang itu telah menghina saya, dia itu mengganggu saya, dia tidak simpati dengan saya, yang itu membenci saya"dan lain sebagainya, maka pikiran kita seolah-olah seperti buku catatan yang berisi daftar-daftar nama-nama mereka yang tidak kita senangi. 

Inilah pikiran negatif yang hanya akan menghasilkan daya ingat negatif dan tidak menentramkan. Jika kita berpikir positif, misalnya dengan ungkapan "orang itu melakukan hal ini karena perhatian kepada saya, jika tidak maka tidak mungkin dia melakukan hal itu", maka akan menghasilkan daya ingat yang positif dan menentramkan. Jadi pengelolaan daya ingat bertujuan untuk menghadirkan daya ingat yang yang positif bagi diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun