Mohon tunggu...
Fauzi Rohmah
Fauzi Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis

Guru di SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel - Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi

30 November 2016   18:47 Diperbarui: 30 November 2016   18:54 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secangkir kopi

Uapnya hadirkan bayangmu

Siluet yang abadi dalam kenang

Meliuk liuk di antara riuh uap dan asap sepuntung rokok

yang dulu kau tinggalkan di asbak, lalu hilang lesap

 

Secangkir kopi

Menemaniku menyusuri kenangan yang tersisa

di sudut kota

Di tepi jalan ini, dulu kita saling menyatu

dalam rengkuh kehangatan yang usir gigilku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun